Lupa Pakai Masker, Pengendara Push-up Dulu
SURABAYA, Jawa Pos – Pengendara yang hendak masuk ke Surabaya harus lebih hati-hati sekarang. Sebab, tindakan tegas mulai diberlakukan. Misalnya, yang dilakukan Satpol PP Surabaya di pos pantau middle east ring road (MERR) Gunung Anyar kemarin (20/6). Belasan pengendara dipaksa push-up dan KTPnya disita karena tidak menggunakan masker.
Salah satu yang mengalaminya Kholik, warga Gunung Anyar Tambak. Dia hendak pulang setelah mengunjungi kerabatnya di kawasan Waru. Akhir pekan yang dikira tanpa pengawasan ternyata berbeda. Dia pun dicegat petugas satpol PP yang saat itu berada di pos penjagaan MERR Gunung Anyar.
Kholik menggunakan helm, tapi lupa memakai masker yang sekarang menjadi protokol kesehatan wajib saat berada di luar rumah. Alhasil, dia harus berurusan dengan petugas. ’’Bawa, cuma saya taruh kantong. Lagian mau pulang. Rumah saya dekat sini,’’ ujarnya.
Hal yang sama terjadi kepada salah seorang pengendara yang hendak menuju Bangkalan. Saat itu Yunus dan temannya akan pulang dari Pasuruan. Sepanjang perjalanan, mereka tidak menemui banyak masalah. Sebab, checkpoint di wilayah lain tidak seketat di Surabaya
Mereka kaget karena menerima tindakan yang berbeda ketika masuk Surabaya. Mau tidak mau mereka menepi saat dihadang petugas. ’’Ada di tas maskernya. Cuma, tadi karena sesak saja jadi tak lepas,’’ kilah Yunus.
Namun, bantahan Kholik tidak digubris petugas. Konsekuensi pun harus diterima. KTP-nya disita dan harus diambil di kantor satpol PP. Bukan hanya itu, petugas juga memberikan bonus untuk efek jera. Dia diminta push-up sepuluh kali.
Kepala Satpol PP Surabaya Eddy Christijanto menyatakan, penindakan kemarin memang menyasar pengendara yang tidak bermasker saat hendak masuk ke Surabaya. Hal itu memang sudah diatur dalam Perwali No 28 Tahun 2020. ’’Dari pantauan kami, masih ada pengendara yang tidak taat aturan tersebut,’’ paparnya.
Pantauan yang dilakukan sejak pagi itu pun mendapat banyak hasil. Hingga sore, ada 15 orang yang dicegat. Memang, pengawasan di pos pantau MERR Gunung Anyar kini lebih ditingkatkan. Apalagi, tempat itu menjadi satu-satunya pintu masuk ke Surabaya di wilayah Surabaya Timur. Jalan Rungkut Menanggal sebagai akses alternatif hingga kini belum dibuka.