Kemendagri Lombakan Kurva Penurunan Covid
Jatim Sabet Tiga Kategori Inovasi New Normal
JAKARTA, Jawa Pos – Upaya pemerintah pusat merangsang pemerintah daerah (pemda) untuk giat menanggulangi Covid-19 terus berlanjut. Setelah menggelar lomba inovasi konsep kenormalan baru (new normal), pemerintah menggagas rencana lomba menurunkan kurva persebaran wabah.
Rencana itu disampaikan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian setelah menghadiri pengumuman lomba inovasi new normal di kantor Kemendagri, Jakarta, kemarin (22/6). Dia mengungkapkan, gagasan tersebut sudah didiskusikan dengan kepala gugus tugas, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Dengan lomba yang menjanjikan insentif keuangan, pemda diharapkan bisa lebih termotivasi untuk menurunkan angka persebaran virus korona di wilayahnya. ”Ada iklim kompetitif antardaerah untuk bersaing satu sama lain. Berlomba untuk menurunkan persebaran,” ujarnya.
Namun, jelas Tito, untuk kriteria dan penilaiannya, pihaknya perlu merumuskan dengan lembaga terkait lainnya. Khususnya gugus tugas yang memiliki ukuran keberhasilan penurunan persebaran. Selain itu, perlu ada koordinasi lanjut dengan Kemenkeu guna melihat kemampuan keuangannya. ”Setelah siap dengan tata caranya, baru kita akan umumkan, termasuk timeline-nya, berapa durasinya,” imbuh dia.
Sementara itu, pemenang lomba konsep new normal antardaerah sudah diumumkan kemarin (22/6). Provinsi Jawa Timur (Jatim) berhasil naik podium untuk tiga kategori dari total tujuh kategori yang dilombakan. Yakni peringkat kesatu dalam sektor transportasi umum dan sektor pasar modern serta peringkat kedua untuk sektor pariwisata.
Provinsi Jateng naik podium untuk dua kategori: peringkat kesatu sektor wisata dan peringkat ketiga sektor PTSP. Jogjakarta meraih peringkat kedua sektor restoran dan peringkat ketiga sektor pasar modern. Sementara Jabar dan DKI Jakarta tidak memenangi satu kategori pun.
Di bagian lain, Wakil Presiden Ma’ruf Amin memberikan dukungan atas inisiatif Kemendagri memperkuat kesiapan daerah dalam memasuki tatanan new normal. Dia mengakui, untuk menyiapkan tatanan kenormalan baru, diperlukan inovasi. Menurut Ma’ruf, inovasi menjadi kunci keberhasilan daerah memasuki kenormalan baru yang produktif dan aman dari Covid-19.
Ma’ruf juga mendukung kebijakan Kemendagri yang memberikan penghargaan sekaligus insentif kepada daerah yang berinovasi dalam menuju kenormalan baru. Baik itu di tingkat provinsi, kabupaten, kota, maupun daerah tertinggal. Dia juga telah menerima laporan 2.157 inovasi yang dihasilkan.
Inovasi tersebut dimulai dari sektor pasar tradisional, pasar modern, restoran, hotel, hingga pelayanan terpadu satu atap. Kemudian juga tempat wisata dan layanan transportasi umum.
”Seluruh inovasi itu merupakan sumbangsih pemda dan sektor ekonomi supaya segera menyiapkan tatanan kenormalan baru yang produktif dan aman dari Covid-19,” ujarnya.