Jawa Pos

Menghasut dengan Foto yang Salah

-

KABAR palsu tentang aksi demo di Amerika Serikat (AS) yang tidak menerapkan physical distancing dan protokol kesehatan bervariasi. Sebelumnya ada yang menggunaka­n video jutaan warga Iran menghadiri pemakaman Jenderal Qassem Soleimani pada Januari 2020. Kali ini ada pula yang menggunaka­n foto aksi demo warga Hongkong pada 2019.

Narasi yang digunakan untuk melengkapi foto itu sama dengan hoax yang menyebar sebelumnya. ”Jika dalam dua minggu ke depan rakyat Amerika yang melanggar PSBB tidak jadi mayat yang berserakan di jalanan, maka saya yakin bahwa ketakutan akan corona itu cuma penipuan yang diciptakan WHO dan di- support oleh Media Massa.” Begitu keterangan yang ditulis akun Facebook Zen Assegaf pada 9 Juni 2020.

Dia melengkapi narasi tersebut dengan kolase dua foto. Yang sebelah kiri foto lautan manusia memenuhi jalanan kota sambil mengibarka­n bendera AS. Yang kanan foto aksi protes warga AS atas meninggaln­ya George

Floyd. Foto sebelah kanan itu pernah diunggah portal berita newyorker. com pada 1 Juni 2020. Judulnya George Floyd, Houston’s Protests, and Living Without the Benefit of the Doubt.

Foto tersebut disertai keterangan bahwa lebih dari seratus demonstran di Houston memprotes pembunuhan George Floyd. Foto itu diabadikan

Mark Felix, fotografer AFP, dan Getty Images. Anda dapat melihatnya di bit. ly/Demonstras­iDiHouston.

Sementara itu, foto sebelah kiri ternyata bukan aksi demo di AS. Orangorang yang memenuhi jalanan kota sambil membawa bendera AS tersebut merupakan demonstran di Hongkong. Foto itu pernah digunakan portal berita nytimes.com pada 12 November 2019.

Dalam keterangan­nya, para demonstran tidak hanya membawa bendera AS, tapi juga berpakaian action figure Captain Amerika lengkap dengan perisainya. Saat itu demonstran menganggap AS sebagai contoh negara yang menerapkan sistem demokrasi dengan baik.

Para demonstran menuntut pejabat Hongkong dan para pemimpin Partai Komunis Tiongkok yang otoriter memenuhi hak-hak demokratis serta menegakkan supremasi hukum yang lebih besar di wilayah otonom. Anda dapat membacanya di bit.ly/DemoHongko­ng.

Terkait kasus positif Covid-19 di AS, situs Worldomete­rs menunjukka­n, tetap ada lonjakan kasus di AS pasca kematian George Floyd yang memicu gelombang demo antirasis di AS. Pada 25 Mei (tanggal kematian George Floyd) angka kasus Covid-19 di AS tercatat 1,7 juta. Kemarin jumlahnya sudah mencapai 2.356.715 atau tertinggi di dunia. Anda dapat melihatnya di bit.ly/KasusAS.

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia