Persiapan Ideal Dua Bulan
Karena Persebaya Butuh Uji Coba
SURABAYA, Jawa Pos – Pemain Persebaya Surabaya menyambut baik bergulirnya kembali Liga 1. Mereka berharap latihan bisa dilakukan satu bulan sebelum kompetisi dimulai lagi. Tapi, waktu tersebut dinilai tidak cukup oleh pelatih Persebaya Aji Santoso. ”Kalau menurut saya malah idealnya latihan dua bulan sebelum kompetisi,” kata pelatih berusia 50 tahun itu kepada Jawa Pos.
Waktu tersebut dianggap pas untuk mempersiapkan tim. Apalagi, para pemain Green Force –julukan Persebaya– juga sudah lama tidak berlatih. Praktis, mereka butuh waktu lebih untuk kembali ke kondisi fisik terbaik. ”Makanya, kalau satu bulan saya anggap tidak cukup untuk melakukan persiapan,” tutur pelatih asli Kabupaten Malang tersebut.
Aji menjelaskan, selama persiapan, ada beberapa hal yang harus dilakukan. Tim tidak hanya fokus berlatih saja. Tapi juga harus melakukan uji coba sebelum tampil di kompetisi resmi. ”Paling tidak, ada empat kali uji coba,” tambahnya.
Soal uji coba, Persebaya tidak pernah kesulitan untuk mencari lawan. Biasanya Green Force sering melakukan uji coba melawan tim internal. Selain itu, mereka sering menjajal kekuatan Persebaya U-20. Memang level lawan yang dihadapi jauh berada di bawah skuad Persebaya. Tapi, dari uji coba tersebut, setidaknya Aji bisa melihat kondisi kesiapan pemain sebelum terjun di liga.
Karena itu, mantan kapten timnas tersebut ingin kompetisi dilanjutkan mulai Oktober saja. ”Kalau bergulir September, saya rasa itu terlalu mepet. Persiapan tim juga terlalu mepet,” tutur mantan pelatih Persela Lamongan dan Arema FC tersebut.
Jika kompetisi dimulai September, tim setidaknya harus sudah berlatih pada Juli nanti. Padahal, kondisi pandemi saat ini masih sangat tinggi. ”Makanya, paling ideal Liga 1 dimulai Oktober,” tegasnya.
Namun, sampai saat ini manajemen Green Force belum menentukan kapan kembali menggelar latihan. Aji mengaku sudah berkomunikasi dengan Manajer Candra Wahyudi. Tapi, masih belum ada kesepakatan kapan latihan digelar. ”Manajemen juga masih menunggu kepastian kapan kompetisi dimulai. Apakah September atau Oktober. Sampai sekarang kami masih menunggu keputusan resmi,” terang Aji.
Meski tidak ada latihan, kapten Persebaya saat menjuarai Liga Indonesia musim 1996–1997 itu terus memantau kondisi pemainnya. Dia rutin melakukan komunikasi dengan anak asuhnya. Dari komunikasi tersebut, Aji menegaskan bahwa kondisi fisik anak asuhnya tidak bermasalah. ”Saya selalu sampaikan agar jaga kondisi. Jangan sampai saat latihan dimulai, kondisi fisik mereka nol,” ucapnya.
Untung, beberapa pemain memang rutin melakukan latihan mandiri. Rendi Irwan misalnya. Dia rajin berlatih di lapangan Klagen, Sukodono, Sidoarjo. Koko Ari Araya juga demikian. Jebolan tim internal HBS itu masih rutin melakukan latihan di gym. Bahkan, dia masih sering berlatih di lapangan Kebonsari, Surabaya.