Dimitrov Positif, Adria Tour Bubar
BELGRADE, Jawa Pos – Adria Tour, turnamen tenis ekshibisi yang diadakan Novak Djokovic di empat kota di Balkan, kacau balau. Bukan turnamennya yang kacau. Tapi, salah seorang pesertanya, Grigor Dimitrov, terjangkit Covid-19.
Turnamen yang pekan ini menyambangi Zadar, Kroasia, bubar. Partai final antara Djokovic melawan Andrey Rublev dibatalkan, hanya beberapa menit sebelum dimulai. Para pemain langsung memeriksakan diri.
Hasilnya, petenis Kroasia Borna Coric, pelatih fitnes Djokovic Marko Paniki, dan pelatih Dimitrov Kristian Groh juga positif terinfeksi virus korona baru. Sementara petenis nomor tiga dunia Dominic Thiem dan si peringkat tujuh Alexander Zverev negatif. Djokovic kabarnya sempat menolak tes. Namun, akhirnya dia tes juga tadi malam. Hasilnya belum diketahui.
’’Aku ingin meminta maaf atas kekacauan yang kubuat,’’ tulis Dimitrov dalam unggahan di Instagram. ’’Saat ini aku sudah pulang dan menjalani perawatan. Aku ingin memastikan setiap orang yang melakukan kontak dengankudalambeberapahariterakhiruntuk menjalanitessebagaitindakanpencegahan. Tolong jaga diri kalian,’ lanjut dia.
Dimitrov dikalahkan Coric pada Sabtu malam (Minggu dini hari WIB). Dia merasa tidak sehat. Kala itu Dimitrov bercanda, kepalanya pusing mungkin karena malam sebelumnya habis berpesta sampai pagi di kelab. Dia mundur dari turnamen, lantas langsung pulang ke rumahnya di Monako. Di sanalah dia dinyatakan positif Covid-19.
Coric, sementara itu, juga meminta setiap orang yang berinteraksi dengannya dalam beberapa hari terakhir menjalani tes. Petenis peringkat ke-33 dunia itu menyatakan tidak mengalami gejala apa pun. ’’Kondisiku baik. Tidak flu maupun batuk,’’ ucap dia, dilansir Associated Press.
Kasus Covid-19 yang menghajar Adria Tour membuat Djokovic jadi sasaran hujat dari seluruh dunia. Tidak mengherankan. Event tersebut sama sekali tidak mematuhi protokol kesehatan. Sama sekali tidak ada physical distancing. Para pemain bebas berpelukan, bersalaman, berfoto bersama tanpa masker.
Bahkan, dalam kegiatan off court, Nole (sapaan Djokovic) mengajak mereka bermain sepak bola dan basket. Penuh body contact. Event itu juga terbuka untuk penonton. Pada putaran pertama di Belgrade pekan lalu, sekitar 4.000 penonton hadir. Di Zadar jumlahnya nyaris sama. Pada Sabtu para pemain (termasuk Dimitrov) menghadiri acara charity yang penuh anak-anak!
Hujatan juga datang dari sesama petenis. Misalnya, bintang Australia Nick Kyrgios. ’’Meneruskan ’ekshibisi’ di tengah pandemi seperti ini adalah keputusan keras kepala,’’ cibir Kyrgios seperti dilansir BBC. ’’Cepat sembuh ya teman-teman. Tapi, itulah yang terjadi kalau kalian mengabaikan semua protokol. Ini penyakit bukan mainmain,’’ tambahnya sengit.
Mantan bintang AS Andy Roddick bertukar argumen dengan fans di Twitter. ’’Aku selama ini sangat strict dengan social distancing dan penggunaan masker,’’ kicaunya. ’’Ketika kamu membawa banyak orang dari seluruh dunia, dan menempatkan mereka dalam ruangan yang sangat sempit tanpa pengamanan, virus akan menyebar,’’ papar Roddick.
Pada pekan pertama turnamen, Nole sebenarnya sudah dikritik karena mendesain turnamen yang dihadiri penonton. Kala itu dia bilang bahwa Serbia berbeda dengan negara Eropa lain serta AS. Di sana angka kasus Covid-19 sudah menurun, bahkan tidakadakasusbaru.Diajugamengakusudah mengikuti segala protokol yang ditetapkan pemerintah setempat. Hingga tadi malam, petenis nomor satu dunia itu belum berkomentar langsung.