Jawa Pos

Penyerang Wakapolres Karanganya­r Ber-KTP Madiun

Pernah Dipenjara karena Kasus Bom Thamrin

-

JAKARTA, Jawa Pos – Identitas pria yang membacok Wakapolres Karanganya­r Kompol Busroni mulai terungkap. Namanya Karyono Widodo alias Sujak. Sesuai dengan data di KTP-nya, Karyono tertulis tinggal di Madiun, Jawa Timur.

Karyono ternyata pernah ditangkap polisi di Malang pada Februari 2016. Sebab, dia diduga terlibat dalam aksi pengeboman di Jalan Thamrin, Jakarta, yang terjadi sebulan sebelumnya. Dalam kasus bom Thamrin itu, dia divonis 4,5 tahun penjara. Karyono akhirnya bebas pada Juli 2019. Dalam persidanga­n, Karyono dipastikan merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) pimpinan Amman Abdulrahma­n.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrim­um) Polda Jateng Kombespol Wihastono Yoga Pranoto membenarka­n bahwa Karyono Widodo merupakan mantan narapidana terorisme (napiter) yang bebas pada 2019. ’’Pelaku keluar dari Lapas Way Kanan pada 8 Juli 2019,’’ ungkapnya kepada Jawa Pos Radar Semarang di RS Bhayangkar­a, Semarang, kemarin (22/6). Identitas pelaku diketahui setelah polisi melakukan tes DNA dan mendapatka­n keterangan keluarga.

Wihastono menambahka­n, jenazah Karyono dimakamkan secara layak di pemakaman Kedungmund­u, Kota Semarang, Senin sore (22/6). ’’Kami mendapat mandat dari pihak keluarga, untuk pemakaman diserahkan kepada kepolisian, dalam hal ini Polda Jawa Tengah,’’ bebernya.

Kabidhumas Polda Jawa Tengah Kombes Iskandar Fitrina Sutisna mengatakan, pelaku diduga sudah merencanak­an aksinya. Warga juga tidak menaruh curiga meski pelaku sudah dua kali datang dan mondarmand­ir di Desa Gondosuli atau sekitar lokasi kejadian. ’’Kita tanyakan kepada warga, tidak ada satu pun yang mengenal. Kalau melihat sudah dua kali, kemungkina­n iya (direncanak­an). Saat kejadian pelaku sendirian,’’ imbuhnya.

Adik Karyono, Rohman Budi Santoso, mengatakan, pihak keluarga atau ibunya sudah dites DNA. Pihak keluarga juga sudah mengikhlas­kan kejadian itu. ’’Kita serahkan pemakaNan ke kepolisian di

Dia itu terlalu tertutup. Terakhir (ketemu) itu ya saat diserahkan 2019, keluar dari penjara, kemudian pergi lagi,’’ katanya.

Sementara itu, Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Awi Setiyono tidak memberikan penjelasan soal identitas pelaku penyeranga­n. Namun, merespons penyeranga­n tersebut, Kapolri telah mengeluark­an instruksi. ’’Pengamanan markas atau kantor kepolisian harus diperketat,’’ paparnya dalam konferensi pers secara online.

Salah satunya dengan lebih selektif terhadap orang yang ingin masuk ke kantor kepolisian. Dengan begitu, setiap gangguan keamanan yang menargetka­n kantor kepolisian bisa diantisipa­si. ’’Ada juga instruksi untuk petugas di lapangan,’’ ujarnya.

 ?? ADITYO DWI/JAWA POS RADAR SEMARANG ?? MANTAN NAPI TERORIS: Peti jenazah Karyono, pelaku penyeranga­n terhadap Wakapolres Karanganya­r, saat berada di RS Bhayangkar­a Semarang sebelum dimakamkan kemarin (22/6).
ADITYO DWI/JAWA POS RADAR SEMARANG MANTAN NAPI TERORIS: Peti jenazah Karyono, pelaku penyeranga­n terhadap Wakapolres Karanganya­r, saat berada di RS Bhayangkar­a Semarang sebelum dimakamkan kemarin (22/6).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia