Jawa Pos

Masih Ada Pendaftar yang Terkendala Surat Domisili

-

SURABAYA, Jawa Pos – Pendaftara­n penerimaan peserta didik baru (PPDB) jenjang SMA negeri jalur zonasi mulai dibuka kemarin (22/6) hingga besok. Calon peserta didik yang tidak diterima pada tahap I jalur afirmasi, perpindaha­n tugas orang tua, dan prestasi lomba diberi kesempatan untuk mengikuti tahap ini.

Mereka bisa memilih tiga sekolah di dalam zona yang paling dekat dengan rumah. Semua proses pendaftara­n jalur zonasi dilakukan melalui online. Calon peserta didik login terlebih dahulu di laman ppdbjatim.net dengan memasukkan NIK dan PIN yang sudah diunduh.

Pada pendaftara­n jalur zonasi hari pertama kemarin, ada beberapa wali murid yang mendatangi ICT Center PPDB Dispendik Jatim di Jalan Jagir. Mereka, antara lain, merasa resah lantaran surat domisiliny­a tidak bisa dipakai untuk mendaftar jalur zonasi.

Salah satunya dialami Nuraini. Perempuan 40 tahun itu bingung karena surat domisili yang sudah diunggahpa­dasaatmeng­unduhPIN ditolak oleh sistem. ”Kartu keluarga saya Surabaya. Tapi, saya sekeluarga sudah lama tinggal di Sidoarjo. Pada saat unduh PIN, saya melampirka­n surat domisili yang menyatakan sudah tinggal di Sidoarjo

Tapi, hari ini mau daftar zonasi kok tidak bisa,” ungkapnya.

Kepala UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan DispendikJ­atimAchmad­AlfianMajd­i mengakui adanya kendala sistem tersebut.Diamengata­kan,padakasus lainyangha­mpirserupa,adacalon siswa yang melampirka­n surat domisili.Namun,yangbersan­gkutan belum menyelesai­kan rangkaian persyarata­n itu dengan sempurna.

Hingga kemarin siang, Dispendik

Jatim mencatat ada 85.611 calon peserta didik di Jatim yang mendaftar pada jalur zonasi. Untuk Surabaya, total ada 8.980 orang, 16 di antaranya merupakan pendaftar inklusi.

Kadispendi­k Jatim Wahid Wahyudi mewanti-wanti pendaftar untuk memilih sekolah yang jaraknya paling dekat dengan rumah. Hal itu bisa dilihat dari lima rekomendas­i sekolah yang ditampilka­n pada akun siswa di laman PPDB. ”Bisa memilih sekolah di luar yang telah kami rekomendas­ikan. Tapi, risiko tidak diterima akan tinggi,” ujarnya.

Wahid mengatakan, pihaknya juga telah menyiapkan beberapa operator yang stand by di kantor dinas selama PPDB berlangsun­g. Selain itu, dia mengizinka­n sekolah membuka pusat bantuan untuk tujuan serupa. Asalkan, mematuhi protokol kesehatan dan tidak menciptaka­n kerumunan. ”Di SMA dan SMK ada yang berjaga. Memang disiapkan untuk membantu masyarakat yang kesulitan daftar online atau apa pun yang terkait PPDB,” ungkapnya.

 ?? DIPTA WAHYU/JAWA POS ?? BERI INFORMASI: Petugas Dispendik Jatim membantu wali murid mengakses website PPDB di kantor Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
DIPTA WAHYU/JAWA POS BERI INFORMASI: Petugas Dispendik Jatim membantu wali murid mengakses website PPDB di kantor Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia