Tak Maskeran Didenda Rp 150 Ribu
Lima ASN Reaktif saat Rapid Test
SIDOARJO, Jawa Pos – Aparatur sipil negara (ASN) mengikuti uji cepat (rapid test) kemarin (22/6). Ada 400 ASN yang datang ke GOR Delta. Hasilnya, lima dinyatakan reaktif. Mereka harus mengikuti uji usap (swab test).
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidoarjo drg Syaf Satriawarman mengatakan, ASN yang mengikuti rapid kemarin berasal dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD). Di antaranya, dinas pendidikan dan kebudayaan, dinas pemadam kebakaran, serta unit pelayanan teknis pusat pelayanan terpadu pemberdayaan perempuan dan anak (UPT P2TP2A).
Di sisi lain, ruang isolasi pasien positif Covid-19 masih penuh. ’’Pasien terus berputar. Ada yang sembuh, pulang. Tapi, langsung ada pengganti masuk,’’ ucap Syaf. Jumlah pasien terus bertambah. Setiap hari, kenaikan kasus positif masih tinggi. Syaf mengimbau masyarakat agar lebih patuh melaksanakan protokol kesehatan.
Sementara itu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid19 Sidoarjo merancang aturan tegas. Setiap warga yang keluar rumah tanpa masker akan dihukum denda. Kapolresta
Sidoarjo Kombespol Sumardji menyatakan, Sidoarjo sudah melewati tiga kali PSBB. Angka korona tetap tinggi. Hingga transisi new normal, kondisinya pun tak jauh beda.
Tingkat penularan tetap saja tinggi. Ada tiga wilayah merah. Di Kecamatan Waru, jumlah yang terinfeksi korona 228 orang. Di Taman ada 200 orang. Di Sidoarjo ada 131 orang. Itu terjadi karena Sidoarjo masif rapid serta swab test (uji usap). ’’Hasil yang positif tentu menambah data terkonfirmasi,’’ ujarnya.
Faktor kedua, rendahnya disiplin warga. Physical distancing atau jaga jarak diabaikan. Masih banyak warga yang tidak patuh aturan. Keluar rumah tanpa masker. ’’Disiplin adalah vaksin,’’ ucapnya. Untuk meningkatkan disiplin, polresta menerapkan sanksi tegas. ’’Sanksinya berupa denda,’’ ucap Sumardji.
Warga yang terjaring razia didata. Petugas menyita KTP sementara. Pelanggar dihukum tambahan membayar denda. ’’Sudah disepakati Rp 150 ribu,’’ jelasnya.
Sumardji mengimbau masyarakat selalu mengenakan masker dalam beraktivitas. ’’Agar memutus mata rantai korona,’’ tuturnya di sela-sela membagikan masker di depan mapolresta kemarin.