MENJAGA MUSIM LUAR BIASA
Jawa Pos – Manchester City seharusnya menjadi klub kedua yang mampu mencatat hat-trick juara Premier League setelah Manchester United. City sudah meraihnya dua musim berturut-turut. Yakni, musim 2017–2018 dan 2018–2019. Ambisi hat-trick musim ini dipatahkan Liverpool.
Sialnya, Jumat dini hari pekan depan WIB (3/7), City mungkin harus memberikan guard of honor kepada The Reds –julukan Liverpool– di Etihad, Manchester. ’’Mereka (Liverpool) lebih baik, tapi musim luar biasa masih menjadi milik kami,’’ klaim gelandang City Kevin De Bruyne sebagaimana dilansir laman Manchester Evening News.
Ya, City punya ambisi menjaga musim luar biasa seperti musim lalu. Mereka menyapu bersih trofi domestik. Yakni, Community Shield, Premier League, Piala Liga, dan Piala FA. Nah, musim ini City bisa kembali mencatat histori. Mereka bisa meraih empat trofi lagi. Dua trofi sudah direngkuh pada ajang Community Shield dan Piala Liga. Dua trofi lagi tengah dibidik. Yakni, Piala FA dan Liga Champions. ’’Jika semuanya sesuai dengan rencana dan aku pikir kami masih punya 13 atau 14 laga lagi
(di semua ajang), jadi kami masih memiliki banyak peluang untuk bermain dan banyak target yang dapat dibidik,’’ sambung KDB, akronim nama De Bruyne.
Jalan The Citizens –julukan City– akan dibuka dari St James’ Park, Newcastle upon Tyne, dini hari nanti. City menantang tuan rumah Newcastle United pada perempat final Piala FA (siaran langsung beIN Sports 2 pukul 00.30 WIB).
KDB mengklaim ini momentum bagi City menjawab suara sumbang kritikus yang sudah mengkritisi pelatihnya, Pep Guardiola. Tepatnya setelah kegagalan di Premier League. ’’Dibandingkan klub lainnya, kami baik-baik saja. Kami masih berada di urutan kedua. Artinya, kami klub terbaik kedua,’’ seloroh gelandang timnas Belgia tersebut.
Musim ini, kelakar KDB, City bakal lebih baik daripada Liverpool. ’’Bayangkan apabila kami mampu keluar dengan memenangkan trofi-trofi ini (Piala FA dan Liga Champions), ini bakal menjadi musim yang sulit dipercaya dan kami menantikannya,’’ sambungnya.
Khusus Pep, dirinya baru sekali memenangkan trofi juara turnamen tertua di dunia tersebut. Yakni, musim lalu. ’’Karena itu, aku menganggap laga ini tak ubahnya final,’’ klaim Pep seperti dilansir laman resmi klub.
Tactician Newcastle Steve Bruce menanggapi klaim KDB itu dengan guyon. Dilansir Daily Star, Bruce berharap KDB bersedia membela klubnya ketika sudah bosan memenangkan trofi untuk City. ’’Mari berharap dia (KDB) sedikit muak dengan City, lalu datang membantu kami pada suatu hari nanti. Luar biasa, bukan?’’ seru Bruce dalam konferensi pers.
Hanya, dia menggarisbawahi ucapan De Bruyne tentang ambisi City. ’’Aku pikir, mereka bakal bereaksi seperti reaksi mereka dalam beberapa tahun terakhir. Terutama di bawah Pep. Mereka akan kecewa andai menyerahkan gelargelar yang sudah ada di depan matanya,’’ tutur Bruce sebagaimana dilansir laman Chronicle Live.
Bek United pada dekade 1987– 1996 itu yakin City bisa menambah trofi koleksi musim ini. ’’Bagi mereka (City), ini tentang memenangkan trofi sebanyak yang mampu mereka raih,’’ sambung Bruce. Tren belum pernah kalah The Magpies, julukan Newcastle, sejak restart Premier League menjadi tembok kukuh penghadang ambisi City. Statistik itulah yang ingin diaplikasikan sang kapten, Jamaal Lascelles, kepada rekan seklubnya dini hari nanti. ’’Kini kami lebih memiliki mentalitas kemenangan. Kami selalu berpikir memenangi laga tanpa peduli apakah yang kami hadapi City, Chelsea, atau Arsenal. Aku yakin mereka selalu punya kelemahan,’’ koar Jamaal.