Dua Mobil Laboratorium PCR Kembali ke Surabaya
SURABAYA, Jawa Pos – Dua unit mobil laboratorium PCR (polymerase chain reaction) dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali beroperasi di Surabaya mulai kemarin (27/6). Mobil itu ditempatkan di Gelora Pancasila dan Asrama Haji. Hari ini (28/6), rencananya mobil tersebut stand by di Lapangan Hoki Dharmawangsa dan Keputih. Di mobil itu, bakal dilakukan tes swab atau usap. Kapasitas setiap mobil tersebut sampai 500 sampel dalam sehari. Ditargetkan, fasilitas itu bisa melayani 10 ribu tes swab untuk Surabaya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, rupanya, menulis surat kepada Kepala BNPB Doni Monardo untuk meminta mobil laboratorium tersebut bisa kembali beroperasi di Surabaya
Mobil PCR milik BNPB itu memang pamit pada 17 Juni lalu. Jadi, tepat sepuluh hari, mobil PCR milik BNPB sudah beroperasi lagi di Surabaya.
Selain mobil dari BNPB, Surabaya mendapatkan bantuan mobil laboratorium PCR dari Badan Intelijen Negara (BIN). Mobil tersebut mengakhiri tugas di Surabaya sepekan lalu atau pada 20 Juni.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya Febria Rachmanita menjelaskan, tes swab langsung diadakan di mobil tersebut. Bukan lagi tes PCR. Dengan kapasitas sekitar 500 sampel per hari, diharapkan makin banyak warga yang bisa memanfaatkannya.
’’Sasarannya adalah semua masyarakat, terutama orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), orang tanpa gejala (OTG), dan orang dengan risiko (ODR),’’ papar Feni, sapaan akrab Febria Rachmanita.
Semua tes swab itu tidak dipungut biaya alias gratis. Biaya tes swab sendiri bisa mencapai Rp 1,5 juta. Padahal, tes swab tidak hanya sekali dilakukan, tetapi bisa sampai tiga kali, terutama bila masih positif Covid-19.
Koordinator Bidang Pencegahan
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya itu menuturkan, jika makin banyak pemeriksaan yang dilakukan, memang makin tinggi angka kasus positif. ’’Kita tak perlu takut. Ini seperti membelah gunung es. Seperti dulu HIV/AIDS. Orang ketakutan, tapi sekarang kita harus mencari. Kami lakukan tes, tracing, dan kemudian treatment,’’ tuturnya.