Staf dan Dosen Wajib Isi Form Kesehatan lewat Aplikasi
SURABAYA, Jawa Pos − Persiapan new normal telah dilakukan Universitas Surabaya (Ubaya). Kampus yang berpusat di Jalan Tenggilis Mejoyo itu sudah membuat skema menuju era new normal. Menjelang fase ketiga, sistem administrasi kampus pun mulai diaktifkan secara offline.
Rektor Ubaya Benny Lianto mengatakan bahwa persiapan menuju new normal dilakukan sejak Mei. Ubaya menyiapkan beberapa skema dan fase. Pada fase pertama, Ubaya menerapkan perkuliahan 100 persen daring dan melakukan pembatasan izin masuk kampus.
Pada fase kedua, ujian akhir semester (UAS) dilaksanakan melalui daring dan mulai diberlakukan jadwal piket dengan pembatasan jumlah.
Seluruh pimpinan pun mulai masuk sesuai jam kerja penuh. ”Saat ini sudah masuk fase kedua sampai 5 Juni,” katanya.
Benny menuturkan, Ubaya akan menerapkan sistem perkuliahan sesuai dengan arahan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Yakni, proses belajar-mengajar dilakukan melalui daring hingga akhir Desember. ”Saya rasa semua kampus sama untuk sistem perkuliahannya,” ujarnya
Meski begitu, Ubaya tetap memberikan prioritas terhadap kegiatan-kegiatanyangbisadilakukan secaraoffline. Contohnya, kegiatan penelitian terbatas, mulai skripsi hingga tesis. Itu pun akan dijadwal ketat dan jumlah mahasiswa yang boleh menggunakan fasilitas hanya 50 persen dari kapasitas ruangan. ”Dan, itu berada di bawah pengawasan dosen,” tegasnya.
Pada fase ketiga yang akan dimulai pada 6 Juli, sebagian karyawan mulai diizinkan masuk kampus. Namun, hanya dibatasi 30 persen sesuai dengan kebutuhan. ”Semua dosen dan karyawan yang masuk harus menginformasikan kondisi kesehatan dengan mengisi form penapisan melalui aplikasi MyUbaya. Kalau tidak sehat, tidak boleh masuk kampus dulu,” ujarnya.
Untuk menyambut hal itu, pihaknya juga menyiapkan berbagai infrastruktur. Di antaranya, memperbanyak sarana cuci tangan di setiap gedung.Kemudian,menyemprotkan disinfektan ke seluruh ruangan di kampus. Juga mewajibkan penggunaan masker dan face shield. ”Jika tidak menggunakan masker dan face shield, maka tidak boleh masuk,” kata dia.
Benny menuturkan, Ubaya telah menyiapkan skema tersebut secara bertahap. Khususnya untuk mengizinkan karyawan bekerja offlinedi kampus. Setelah 30 persen karyawan diperbolehkan bekerja di kampus, lalu pada Agustus akan dikaji lagi dan ditambah kuantitasnya menjadi 50 persen. ”September akan dievaluasi lagi dan melihat situasi persebaran Covid-19 di Surabaya seperti apa,” jelasnya.
Menurut Benny, Ubaya harus siap menyambut era new normal. Tentunya dengan melakukan beberapa penyesuaian. Selain menyiapkan berbagai skema dalam pelaksanaan new normal di kampus, Ubaya juga memberikan fasilitas pembelajaran daring kepada mahasiswa.