Kans Menyelamatkan Gelar Individu
MANCHESTER, Jawa Pos – Dalam dua musim terakhir Premier League, 2017–2018 dan 2018–2019, predikat pemain terbaik Inggris (PFA Men’s Players’ Player of the Year) tidak berasal dari tim juara.
Pada 2017–2018, Manchester City yang menjuarai Premier League, tetapi wide attacker Liverpool FC (LFC) Mohamed Salah yang meraihnya. Musim lalu hasilnya sama. City mempertahankan gelar liga, tetapi LFC meraih predikat pemain terbaik via bek Virgil van Dijk.
Musim ini LFC telah memastikan diri sebagai kampiun. Pertemuan The Reds –julukan Liverpool FC– menghadapi City di Stadion Etihad dini hari nanti (siaran langsung
Mola TV pukul 02.15 WIB) pun lebih terkait dengan persaingan pemain terbaik Inggris.
Salah satunya disuarakan gelandang City Bernardo Silva yang menyebut rekan setimnya yang juga gelandang The Citizens, Kevin De Bruyne (KDB), pantas mendapatkannya. ’’KDB seharusnya mendapatkan anugerah (pemain terbaik
Inggris) sejak dua tahun lalu. Pemilihan pemain terbaik jelas melalui proses yang adil, tapi entah mengapa pemain City tak mendapatkan apresiasi sepatutnya,’’ tutur Bernardo kepada Manchester Evening News.
Ketika City juara 2017–2018, KDB berada di belakang Salah dan striker Tottenham Hotspur Harry Kane. Kekalahannya relatif wajar. ’’Kala itu Salah memang tampil luar biasa karena meraih Golden Boot dengan 32 gol dan membawa LFC ke final Liga Champions,’’ ulas Bleacher Report.
Musim lalu KDB absen di tiga besar alias merelakan tempat untuk Van Dijk, Eden Hazard (Chelsea), dan Raheem Sterling (City). Hal itu ditengarai karena tiga cedera berbeda (lutut kanan, otot ligamen, dan hamstring kanan) sehingga absen selama 156 hari.
’’Kalau musim ini, KDB memang layak (menjadi kandidat pemain terbaik Inggris, Red) melihat statistiknya (10 gol dan 16 assist) dan peran pentingnya dalam permainan City,’’ ulas
Bleacher Report lagi.