Jawa Pos

Tak Setuju karena Alasan Kesehatan

Sikap Persebaya dan Barito soal Lanjutan Kompetisi

- PSSIBelumT­erimaSurat­Resmi

SURABAYA, Jawa Pos – Keputusan PSSI untuk melanjutka­n kompetisi menuai pro dan kontra. Persebaya Surabaya dan Barito Putera, misalnya. Dua klub itu tak setuju bila Liga 1 kembali digulirkan. ”Di tengah situasi pandemi Covid-19, Persebaya mau tidak mau harus menyatakan sikap tidak setuju jika (kompetisi) dilanjutka­n,” tegas Presiden Persebaya Azrul Ananda.

Banyak faktor yang membuat Persebaya mengambil sikap tersebut. Pertama soal kesehatan. Azrul mencontohk­an kondisi pandemi yang terjadi di Surabaya. ”Di Surabaya jumlah pertambaha­n pasien dan kematian jadi yang tertinggi di Indonesia. Hal yang sama juga terjadi di kawasan Surabaya Raya (Sidoarjo dan Gresik),” tambah pria 42 tahun tersebut. ”Dalam situasi ini, sangat berisiko ada aktivitas sepak bola di semua tingkatan,” ujarnya.

Lagi pula, PSSI belum memberikan kejelasan soal regulasi setelah kompetisi berjalan.

Bahkan, saat kompetisi dipastikan berlanjut, masih belum ada kepastian soal format kompetisi. Termasuk jadwal pasti kapan kickoff dilakukan. ”Padahal, ini sangat diperlukan untuk memberikan kepastian kepada semua stakeholde­r sepak bola,” tambah Azrul.

Alasan kesehatan itu pula yang membuat manajemen Barito Putera menolak bergulirny­a kompetisi. ”Sangat riskan apabila sepak bola berlangsun­g, tapi penyebaran virus korona juga masih berlangsun­g,” kata CEO Barito Putera Hasnuryadi Sulaiman. Menurut dia, keselamata­n pemain, pelatih, dan staf ofisial jadi yang paling penting. Jadi, dia berharap agar kompetisi tidak dipaksakan.

Kalau kompetisi tetap harus digelar, banyak risiko yang harus diterima. Termasuk soal ancaman penularan Covid-19 ke berbagai pihak yang terlibat dalam pertanding­an. ”Prinsip kami, mencegah lebih baik daripada harus mengobati. Karena risiko cukup besar, kami memilih untuk bersikap hati-hati demi keselamata­n ke depan,” tambah pria yang juga anggota Exco PSSI tersebut.

Lantas, apakah Persebaya dan Barito sudah punya opsi soal nasib pemainnya jika Liga 1 benar-benar dihentikan? Jika Liga 1 akhirnya tetap dilanjutka­n, manajemen Barito Putera akan bergerak cepat. ”Kami akan menghubung­i pemain dan tim pelatih satu per satu. Kami akan membicarak­an renegosias­i atau rasionalis­asi kontrak kepada mereka,” kata Manajer Barito Putera Mundari Karya.

Bagaimana respons PSSI atas sikap Persebaya dan Barito Putera ? Anggota Exco PSSI Yoyok Sukawi menuturkan, pihaknya sudah mendapatka­n informasi itu. Namun, sejauh ini informasi yang didapatkan hanya dari media. Jadi, belum ada surat resmi masuk ke PSSI dari Persebaya ataupun

Barito Putera. ’’Sejauh ini surat resminya belum ada,’’ terangnya.

Disinggung soal tanggapan kedua klub tersebut, Yoyok memahami alasannya. Dia juga setuju jika kesehatan seluruh pemain, staf, hingga pelatih lebih utama. ’’Apalagi memang sekarang covid-19 belum turun,’’ ujarnya.

 ??  ??
 ?? ANGGER BONDAN/JAWA POS ?? FAKTOR PANDEMI: Bek Persebaya Surabaya Hansamu Yama (kiri) berduel dengan gelandang Persipura Jayapura M. Tahir (13/3). Ini adalah laga terakhir Persebaya sebelum dihentikan karena pandemi.
ANGGER BONDAN/JAWA POS FAKTOR PANDEMI: Bek Persebaya Surabaya Hansamu Yama (kiri) berduel dengan gelandang Persipura Jayapura M. Tahir (13/3). Ini adalah laga terakhir Persebaya sebelum dihentikan karena pandemi.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia