Polisi Kuatkan Komitmen Jaga Rumah Sakit Rujukan
Kapolda Minta Jajaran Bekerja Maksimal
SURABAYA, Jawa Pos – Polisi akan berperan kian aktif dalam mencegah persebaran Covid-19. Salah satunya dengan menjaga rumah sakit rujukan pasien Covid-19. Upaya itu diharapkan bisa meminimalkan adanya permasalahan.
Contoh masalah yang kerap muncul adalah penjemputan paksa jenazah yang terpapar virus seperti yang terjadi beberapa waktu lalu. ”Kapolres jajaran sudah saya perintahkan untuk menempatkan anggotanya di rumah sakit,” ujar Kapolda Jatim Irjen Pol Mohammad Fadil Imran setelah upacara HUT Ke-74 Bhayangkara yang digelar tertutup di Gedung Mahameru, Polda Jatim, kemarin (1/7)
Kapolda mengatakan, polisi tidak hanya akan menjaga rumah sakit rujukan. Tetapi, juga pengawalan terhadap pemakaman jenazah pasien Covid-19. Mulai rumah sakit sampai liang lahad. ”Jangan sampai ada yang mengganggu prosedur,” katanya.
Polri, kata dia, harus menunjukkan peran maksimal dalam menghadapi pandemi Covid-19. Dari pencegahan sampai pembinaan kepada masyarakat. ”Jadi, penularan virus bisa ditekan,” jelasnya.
Jenderal bintang dua itu mengambil contoh program yang sedang digalakkan saat ini. Yakni, pembagian 2 juta masker kepada masyarakat. Fadil berharap kesadaran warga akan bahaya
Covid-19 terus terjaga. ”Virus ini belum hilang. Vaksinnya belum ditemukan. Disiplin menerapkan protokol kesehatan menjadi kunci untuk menekan penyebaran,” sebutnya.
HUT Bhayangkara, kata dia, menjadi sarana evaluasi diri. Polri harus lebih baik ke depan. ”Melakukan penegakan hukum yang lebih humanis dan mencari solusi sebuah masalah harus lebih proaktif,” paparnya. ”Soliditas internal dan eksternal juga wajib dipertahankan,” lanjutnya.
Fadil menambahkan, polisi punya tugas tambahan ke depan. Yaitu, mengawal proses pemulihan ekonomi. Menurut dia, tujuan itu akan tercapai kalau situasi kondusif. ”Hanya dengan kondisi aman, produktivitas masyarakat bisa kembali,” katanya.
Dalam kesempatan itu, dia juga meminta masyarakat tidak menganggap remeh persebaran virus korona. Terlebih mereka yang tinggal di Surabaya Raya. ”Kesadaran itu harus diawali dari diri sendiri,” ujarnya.