13 Orang Positif Covid-19
Tutup Akses Kampung Ngaglik DKA
SURABAYA, Jawa Pos – Masyarakat, Kelurahan, dan Kecamatan Tambaksari sepakat untuk sementara waktu memperketat pengawasan di kampung Jalan Ngaglik DKA. Akses ke kampung itu ditutup mulai Selasa (30/6). Sebab, ada 13 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 setelah dilakukan rapid dan swab test pekan lalu.
Kini tidak semua orang bisa masuk ke kampung yang berada di tepi rel tersebut. Saat kondisi normal, memang ada dua akses masuk ke kampung tersebut. Pertama melalui sisi utara di Jalan Ngaglik. Kedua, di selatan bisa melewati Jalan Tambaksari.
Camat Tambaksari Ridwan Mubarun menyatakan, saat ini 13 orang yang terkonfirmasi sudah dikarantina di Asrama
Haji. Penutupan itu juga mempertimbangkan warga yang sedang isolasi di rumah. ’’Jadi, ada yang satu keluarga, tetapi salah seorang anggotanya tidak tertular. Nah, mereka ini isolasi mandiri dulu di rumah,’’ jelasnya. Selama isolasi, warga itu mendapat jaminan permakanan oleh Pemkot Surabaya.
Ridwan mengungkapkan, banyak warga terjangkit yang masih berasal dari satu keluarga. ’’Ada yang satu keluarga empat orang,’’ katanya.
Hasil itu diketahui saat diadakan rapid test pada 23 Juni lalu setelah satu orang meninggal karena Covid-19. Saat itu ada delapan orang yang dinyatakan reaktif. Namun, jumlah tersebut bertambah saat dilakukan penelusuran kontak erat. Misalnya, keluarga inti. Kemudian, total ada 16 orang yang reaktif. Sehari berikutnya, ke-16 orang menjalani uji swab. Mereka yang positif langsung dirujuk ke Asrama Haji untuk dikarantina.
Ridwan menjelaskan, penjagaan juga dilakukan untuk mencegah warga yang sedang diisolasi. ’’Penduduk melalui Satgas Kampung Tangguh Semeru Wani Jogo Suroboyo ambil peran,’’ ujarnya.
Dia menyebut, dalam kondisi seperti itu, satgas berperan penting. Misalnya, memastikan warga mematuhi protokol kesehatan atau membantu memenuhi kebutuhan warga yang sedang isolasi mandiri.