Jawa Pos

CUQUI PEGANG KENDALI

-

BILBAO, Jawa Pos – Selalu ada drama di San Mames, kandang Athletic Bilbao. Ya, itulah yang terjadi dalam beberapa musim ini terhadap bek sekaligus kapten Real Madrid Sergio Ramos. Momen indah dan buruk terukir di sana. Misalnya, ketika diusir keluar oleh wasit dalam laga di San Mames dua musim lalu. Kala itu Ramos melanggar bomber Bilbao Aritz Aduriz.

Atau, saat Ramos bermain heroik tiga musim lalu dan membawa Real memenangi bentrokan pada Maret 2017. Itu sekaligus victory terakhir Los Merengues, julukan Real, dalam lawatan ke San Mames. Padahal, saat itu Ramos baru 48 jam keluar dari rumah sakit setelah menderita penyakit diare parah.

Nah, malam nanti WIB layak dinanti drama apa lagi yang bakal dijalani Cuqui, julukan Ramos (siaran langsung beIN Sports 1 pukul 19.00 WIB). ’’Jika dia (Ramos) sekali lagi berhasil membawa Real menodai San Mames, peluang memenangi La Liga sepekan lagi terbuka,’’ klaim surat kabar Marca dalam analisisny­a.

Syaratnya, selain mempecunda­ngi Bilbao di San Mames, Real mengalahka­n Deportivo Alaves pada jornada berikutnya (10/7). Sebaliknya, Barcelona harus kalah dalam laga melawan Villarreal dini hari nanti WIB dan derbi Barceloni melawan Espanyol 8 Juli mendatang. Dengan skenario itu, selisih 10 poin takkan bisa dikejar dalam tiga laga.

Dan, San Mames-lah yang menjadi halangan terberat terakhir

Ramos dkk. ’’Aku tahu Sergio (Ramos) akan memberikan apa yang kami butuhkan di sana,’’ ungkap entrenador Real Zinedine Zidane dalam sesi konferensi pers sebagaiman­a dilansir laman resmi klub tadi malam WIB. Peran bek 34 tahun itu akan lebih kompleks.

Tidak hanya dalam membantu lini pertahanan, tetapi juga lewat kemampuann­ya mencetak gol. Dalam pertahanan, misalnya. Selama lima musim terakhir, hanya sekali Real pulang dari San Mames tanpa kemasukan. Yaitu, pada jornada ke-14 La Liga musim 2017–2018.

Sekali lagi clean sheet, musim ini Real akan mencatatka­n streak empat clean sheet. Capaian yang belum pernah dialami Zizou, panggilan akrab Zidane, sepanjang menukangi Real. Terakhir, Real mencatatka­n empat laga beruntun tanpa kemasukan pada empat jornada pertama La Liga 2015–2016. Saat itu kendali pelatih masih berada di tangan Rafael Benitez. Kemampuan Ramos sebagai pembeda samasama penting. Empat di antara enam victory Real sejak restart La Liga melibatkan nama Ramos. Motivasi pribadi akan semakin memacu Ramos dalam mengancam gawang Unai Simon, portero Bilbao. Sekali lagi menciptaka­n gol, Ramos semakin dekat dengan centurion La Liga.

Ramos membutuhka­n dua gol lagi untuk bisa mengoleksi 100 gol. Bek aktif terprodukt­if dalam La Liga. Kontribusi Ramos sangat dinanti. Apalagi, malam nanti Real takkan bisa memainkan kolaborasi Karim Benzema dan Eden Hazard di lini depan. Hazard absen dalam sesi latihan terakhir kemarin WIB (4/7).

Zizou hanya mengingatk­an kepada Ramos dan pemain yang lain agar tak terpengaru­h selisih empat poin atas Barca. ’’Aku pikir mereka sudah tahu betapa rumit dan sulitnya main di sana. Tidak ada euforia apa pun di sini karena kami belum memenangka­n apa pun,’’ tambah pelatih yang baru sekali memenangi La Liga itu.

Sosok Ramos pun mengingatk­an Gaizka Garitano, pelatih Bilbao, dengan ucapannya tiga tahun lalu. ’’Wasit takkan meniup peluit tanda berakhirny­a laga sampai Ramos mencetak gol,’’ sindir Garitano yang kala itu masih membesut Deportivo La Coruna. Itu terkait dengan kelebihan Ramos dalam mencetak gol-gol pada menit-menit akhir laga.

 ?? JAIME REINA AFP PHOTO BERNAT ARMANGUE AP PHOTO ?? SEDANG GARANG: Karim Benzema diharapkan bisa menjadi pembeda malam nanti. Dia bakal adu tajam dengan gelandang Bilbao Raul Garcia (bawah).
JAIME REINA AFP PHOTO BERNAT ARMANGUE AP PHOTO SEDANG GARANG: Karim Benzema diharapkan bisa menjadi pembeda malam nanti. Dia bakal adu tajam dengan gelandang Bilbao Raul Garcia (bawah).
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia