Jawa Pos

Juli, RT/RW Ditantang Menang atas Covid-19

Imbau Ibu Hamil Langsung ke RSIA

-

SURABAYA, Jawa Pos – Pemkot Surabaya sadar tidak bisa bekerja sendiri untuk lepas dari cengkerama­n pandemi Covid-19. Peran serta pengurus RT dan RW yang membentuk Kampung Tangguh Semeru Wani Jogo Suroboyo sangat dibutuhkan. Kemarin (4/7) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharin­i melakukan telekonfer­ensi dengan 350 pengurus RT dan RW. Ada tantangan dari Risma agar Juli ini Surabaya lepas dari Covid-19.

Ketua RT II Kelurahan Kemayoran Achmad Hidayat mengungkap­kan, tantangan tersebut disambut antusias oleh para peserta telekonfer­ensi. ’’Bu Risma minta semua berusaha Juli ini menang Covid-19,’’ katanya.

Kelurahan Kemayoran memang salah satu wilayah yang awalnya cukup banyak kasus positif Covid-19. Pernah ada kasus sampai 110 orang. ’’Sekarang hanya tinggal 32 orang. Kemayoran pernah menjadi klaster terbesar karena ada persebaran di Pasar Gresik PPI,’’ ungkap Achmad.

Dengan usaha keras bersama, dia yakin Covid-19 bisa diselesaik­an asal ada kolaborasi bersama untuk disiplin mematuhi protokol kesehatan. ’’Bu Risma juga memperliha­tkan kondisi Surabaya memang angka persebaran tertinggi. Tapi, tadi diminta Juli ada penurunan signifikan,’’ tambahnya.

Risma meminta warga bergotong royong dan bahu-membahu menegakkan protokol kesehatan. Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo bisa menjadi garda terdepan untuk mengatasi Covid-19. ’’Ketua RT dan RW di

Surabaya itu top. Saya matur nuwun, ayo kita kerja terus. Juli selesai. Bisa? Berani enggak? Bulan depan kita merdeka,’’ tegas Risma.

Secara khusus, Risma meminta para pengurus RT dan RW agar mengingatk­an para ibu yang sedang hamil untuk bisa memeriksak­an diri ke rumah sakit ibu dan anak. Tidak lagi ke puskesmas. Sebab, puskesmas juga dipakai untuk rapid test. ’’Karena kondisinya berat. Takutnya tertular. Jadi langsung dibawa ke RS ibu dan anak, ya,’’ katanya.

Bukan hanya lingkungan perkampung­an yang menjadi perhatian. Namun, pasar tradisiona­l juga akan disergap bersama-sama agar warga pasar jadi semakin patuh terhadap protokol kesehatan. Mulai wajib mengenakan masker, menjaga jarak, cuci tangan, sampai pengecekan suhu tubuh

Temuan di pasar tradisiona­l sebagai kawasan yang paling belum patuh terhadap protokol kesehatan itu berasal dari survei Persakmi dan IKA Unair Fakultas Kesehatan Masyarakat.

Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid19 Surabaya IRvan Widyanto mengungkap­kan bahwa awal pekan depan ada razia besarbesar­an di seluruh pasar di

Surabaya. Razia serentak itu akan menjaring orang-orang yang tidak mematuhi protokol kesehatan.

’’Kami sudah menggelar rapat dengan jajaran samping juga untuk razia besar-besaran bersama,’’ ungkap Irvan setelah rapat persiapan razia itu kemarin siang.

Penertiban­secaramasi­fiturecana­nya dilakukanm­ulaiSenins­ampaiRabu pekandepan.Mulaipukul­06.00hingga 09.00. Namun, ada pula razia saat malam seperti di Pasar Keputran,

Pabean,danManggaD­ua.’Protokol kesehatany­angdiprior­itaskanpak­ai masker, cuci tangan, dan jaga jarak,’ ungkapnya.

Salah satu sanksi yang akan diberikan, orang yang tidak memakai masker tidak boleh masuk pasar. Jika pedagang tidak pakai masker, stannya akan ditutup. Pengelola yang melanggar protokol kesehatan, pasar akan ditutup. Selain itu, akan ada penyitaan KTP milik pelanggar.

 ?? FRIZAL/JAWA POS ?? ABAIKAN PROTOKOL: Sejumlah pedagang dan pengunjung Pasar Wonokromo belum disiplin memakai masker kemarin.
FRIZAL/JAWA POS ABAIKAN PROTOKOL: Sejumlah pedagang dan pengunjung Pasar Wonokromo belum disiplin memakai masker kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia