Pelamar Kartu Prakerja Calon Penerima Bansos
– Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mengevaluasi kebijakan pelatihan pada program kartu prakerja setelah dihentikan pada Selasa (30/6). Pihaknya terus berkoordinasi bersama Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian untuk bisa membuka lagi transaksi penjualan paket pelatihan dengan menyesuaikan aturan perundang-undangan. Termasuk mengalihkan para penerima kartu prakerja untuk bisa mendapatkan program bantuan lainnya.
Pengalihan itu ditujukan agar upaya peningkatan kualitas dan kompetensi SDM (sumber daya manusia) bisa terus bergulir. Khususnya bagi 1,7 juta warga yang di-PHK akibat pandemi Covid-19 agar bisa terakomodasi lewat bantuan yang sudah dialokasikan pemerintah.
’’Masih dievaluasi di Kemenko Perekonomian. Ketika ini (pengadaan paket pelatihan, Red) distop, peserta akan kami sertakan ke program bansos dan pelatihan-pelatihan di balai latihan kerja (BLK) yang ada. Nanti, setelah itu, diteruskan lagi. Yang belum menerima manfaat dari pemerintah akan kami prioritaskan di program kartu prakerja,’’ terang Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Ida Fauziyah di sela kunjungan kerja di kantor PC NU Kabupaten Mojokerto kemarin (4/7).
Ida memastikan, di antara 680 ribu peserta program kartu prakerja yang terdaftar, sudah ada 140 ribu peserta yang mendapat dan merasakan program pelatihan digital. Sisanya, 540 ribu peserta, masih dievaluasi untuk disertakan di program bantuan lainnya. Nanti, lanjut Ida, mereka diikutsertakan dalam penerima program bansos dan pelatihan vokasi di BLK sembari menunggu hasil evaluasi dan dibukanya kembali pelatihan bagi peserta program kartu prakerja. ’’Yang belum sempat mendapat bansos dan pelatihan di BLK menjadi prioritas program kartu prakerja berikutnya,’’ ujar mantan ketua umum PP Fatayat NU tersebut.
Dalam kunjungannya kali ini, Ida turut menyerahkan sejumlah bantuan beberapa program dari Kemenaker. Salah satunya adalah bantuan paket BLK komunitas kepada PC NU Kabupaten Mojokerto. Secara simbolis, bantuan tersebut diterima jajaran pengurus cabang (PC) Nahdlatul Ulama (NU). Lalu, bantuan paket padat karya infrastruktur sanitasi dan pelatihan penanganan Covid-19 bagi 26 pesantren.
Kemudian, bantuan paket tugas pembantuan kepada dinas tenaga kerja (disnaker) serta bantuan paket kegiatan tenaga kerja mandiri dan inkubasi bisnis kepada 250 wirausaha. Lewat pemberian beberapa bantuan tersebut, Ida berharap ada sumbangsih besar, khususnya dari pesantren, dalam menyerap tenaga kerja yang diPHK agar bisa membantu pembangunan infrastruktur. ’’Jika unggul dengan SDM akan ikut berperan memajukan Indonesia,’’ tutur politikus PKB tersebut.