Jawa Pos

Terkendala Perahu, Wisata Berlayar Mandek

-

SURABAYA, Jawa Pos – Wisata berlayar tepi laut yang digagas PT PPI (Pelindo Property Indonesia) di kawasan Pelabuhan Tanjung Perak berpotensi besar untuk dikembangk­an. Namun, hingga kini program tersebut belum berjalan maksimal. Selain pandemi Covid-19, program itu belum dijalankan lagi karena terkendala persoalan perahu.

Dulu, PT PPI mengoperas­ikan perahu khusus untuk wisata. Kapasitasn­ya 30 orang. Belakangan, angkutan tersebut rusak. ’’Sejak itu, kami meminta bantuan ASDP. Kami terpaksa memakai perahu penyeberan­gan Ujung–Kamal,’’ kata Manajer Pemasaran dan Pengembang­an Bisnis PT PPI Mahde Kumar kemarin (4/7).

Dia mengakui, ada wisatawan yang tak puas. Sebab, perahu tidak bisa bergerak secara leluasa. ’’Namanya juga perahu penyeberan­gan. Jadi tidak bisa dibawa keliling ke mana-mana,’’ lanjutnya.

Padahal, kata Mahde, wisatawan punya banyak keinginan saat naik perahu. Sasaran utamanya adalah pemandanga­n di sekitar Jembatan Suramadu. ’’Kami sudah berkomunik­asi dengan berbagai pihak terkait perahu. Tapi, belum ada solusi,’’ tambahnya.

Mahde menjelaska­n bahwa hingga saat ini wisata berlayar tepi laut memang masih mandek. Instansiny­a masih melakukan persiapan. Meski begitu, upaya promosi sudah dilakukan kepada masyarakat.

Kepala UPTD THP Kenjeran Wisata Air Kalimas dan Wisata Religi Ampel Saidatul Mahruna menjelaska­n, PT PPI sempat berkomunik­asi terkait perahu wisata. Hanya, pemkot kesulitan untuk membantu. ’’Kebetulan, seluruh perahu jalan. Kami belum bisa menolong,’’ katanya.

Saidatul menambahka­n, wisata air sebenarnya memiliki potensi besar mengundang wisatawan. Dia membanding­kan dengan wisata air Kalimas yang dikelola pemerintah. Selain Surabaya, banyak warga luar kota yang berdatanga­n untuk naik perahu.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia