Ganti Undangan dengan Barcode
Sirkulasi Udara Harus Dijaga
SURABAYA, Jawa Pos – Garis merah yang berjarak 1 meter membatasi setiap tamu yang datang ke resepsi pernikahan Silvia dan Robi di Dyandra Convention Center kemarin (4/7). Mencuci tangan, menggunakan hand sanitizer, hingga melewati pengukuran suhu tubuh menjadi rutinitas baru sebelum memasuki area pesta pernikahan. Para undangan pun langsung mengeluarkan ponsel masing-masing saat berada di area kehadiran. Jika biasanya mereka akan menulis nama dan alamat dalam daftar kehadiran, kali ini tanda kehadiran digantikan dengan men-scan barcode yang ada di ponsel masing-masing. Barcode tersebut menjadi pengganti undangan yang juga bisa difungsikan sebagai akses masuk ke area pernikahan.
Begitu memasuki area resepsi pernikahan, seluruh tamu langsung diarahkan menuju meja bundar yang masih kosong. Rupanya, pesta pernikahan siang itu berkonsep table service. Saat sudah memilih tempat duduk masing-masing, para undangan juga tidak diperkenankan untuk berganti-ganti posisi duduk atau berjalan-jalan. Hal itu bertujuan menjaga peraturan physical distancing di masa pandemi yang belum selesai hingga saat ini.
Protokol ketat yang diterapkan dalam pernikahan Silvia dan Robi siang itu hanyalah simulasi dalam menyambut fase normal baru di Surabaya. Beberapa penyelenggara pernikahan bergabung untuk menciptakan suasana pernikahan yang dikonsep megah dan sungguhan siang itu.
Ketua Asosiasi Pengusaha Dekorasi Indonesia (Aspedi) DPW Jatim Sumitro menerangkan, kegiatan tersebut digelar untuk menunjukkan bahwa para penyelenggara wedding sudah siap untuk menyambut normal baru. ”Kami sudah siap dengan penerapan protokol kesehatan yang sudah diatur. Kalau resepsi sudah boleh digelar, penularan bisa kami tekan dengan penerapan protokol yang ketat,” jelasnya dalam sesi press conference.
Dalam simulasi tersebut, Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya dr Ponco Nugroho turut hadir. Kegiatan di dalam ruangan besar dan ber-AC itu, menurut dia, sudah sangat baik dalam penerapan protokol kesehatan.
Namun, dia menambahkan, dalam acara di gedung, sirkulasi udara yang banyak juga menjadi poin penting untuk mengurangi proses tersebarnya droplet. ”Soalnya, dengan ruangan ber-AC dan tertutup rapat, takutnya droplet orang yang nggak pakai masker bisa terbawa,” ujarnya.