Jawa Pos

Pemain-Pelatih Tetap Terima Gaji 25 Persen

-

SURABAYA, Jawa Pos – Pemotongan gaji diterapkan Persebaya Surabaya sejak Maret. Pemain, tim pelatih, maupun ofisial mendapat 25 persen dari total gaji. Jika melihat aturan PSSI, pembayaran gaji 25 persen berlaku sampai Juni.

Lalu, bagaimana dengan Juli? Manajemen Persebaya sudah punya keputusan. ’’Sejauh ini masih kami bayar sesuai aturan PSSI yang 25 persen,’’ kata Sekretaris Persebaya Ram Surahman kepada Jawa Pos. Artinya, tidak ada perubahan nominal gaji yang diterima penggawa Green Force –julukan Persebaya– bulan ini. Jumlah yang diterima sama dengan tiga bulan sebelumnya.

Selama belum ada kejelasan kompetisi, Persebaya berpatokan pada aturan tersebut. Memang, saat ini PSSI punya ketentuan baru. Yakni, setiap klub bisa membayar sekitar 50 persen dari total gaji pemain. Namun, itu baru bisa dilakukan sebulan sebelum kompetisi dimulai. Artinya, jika Liga 1 2020 kembali bergulir pada Oktober, aturan tersebut bisa diterapkan September.

Hal itu cukup masuk akal. Sebab, jika Oktober kickoff, klub setidaknya mulai berlatih pada September. Lalu, kapan Persebaya kembali menggelar latihan? Sampai saat ini, manajemen Green Force belum bisa memberikan keputusan. ’’Bagaimana mau latihan, wong sampai sekarang saja semuanya belum jelas,’’ tegas pria asal Gresik tersebut.

Ketidakjel­asan itu membuat manajemen ogah mengambil risiko. Sebab, mereka juga butuh jaminan ketika melakoni latihan. Tidak hanya saat menggelar pertanding­an. ’’Aturan teknis saat latihan itu bagaimana? Karena setiap daerah kan beda-beda tingkat ancaman virusnya. Ini juga harus dipikirkan,’’ tegas pria yang pernah menjabat sebagai media officer Persebaya tersebut.

Soal izin juga menjadi masalah lain. Ram belum tahu apakah ada izin dari pihak keamanan maupun pemerintah daerah untuk menggelar latihan. ’’Kalau misal nggak dapat izin menggelar latihan bagaimana? Solusinya seperti apa? Harus ada kejelasan,’’ ujar Ram. Apalagi, saat ini Surabaya menjadi salah satu daerah dengan ancaman Covid-19 paling tinggi. Jelas tidak mudah menggelar latihan di daerah yang masuk zona ’’hitam’’.

Karena itu, manajemen Green Force tak mau mengambil risiko. Meski beberapa klub sudah menyusun program latihan, mereka bergeming. Tim pelatih juga sama sekali tidak berkeberat­an atas keputusan manajemen. Aji Santoso bahkan mendukung penuh kebijakan manajemen. ’’Sebagai pelatih yang juga bagian dari Persebaya, saya mendukung apa pun keputusan manajemen,’’ kata pelatih asal Kabupaten Malang tersebut.

Karena itu, soal latihan, Aji enggan buru-buru. Dia memilih menunggu arahan manajemen soal menggelar latihan. Aji memang tidak bisa memutuskan kapan kembali memimpin latihan. Apalagi, belum ada kejelasan soal kompetisi dari federasi. ’’Kalau misal main Oktober itu tanggal berapa? Karena itu menyangkut dengan kapan kami melakukan latihan,’’ tegas bapak lima anak tersebut.

 ?? ANGGER BONDAN/JAWA POS ?? TERIMA HAK: Para pemain Persebaya Surabaya menerima keputusan yang dibuat manajemen.
ANGGER BONDAN/JAWA POS TERIMA HAK: Para pemain Persebaya Surabaya menerima keputusan yang dibuat manajemen.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia