Jawa Pos

Pesan Inovasi Pencegahan Covid-19 di Sekolah

Wapres Cek Persiapan Pembelajar­an Tatap Muka di Kota Sukabumi

-

SUKABUMI, Jawa Pos – Pekan depan (13/7) tahun ajaran baru dimulai. Sekolah di daerah berstatus zona hijau bisa menjalanka­n pembelajar­an tatap muka. Namun, untuk menentukan­nya, sekolah harus berkomunik­asi terlebih dahulu dengan para orang tua murid.

Kemarin (8/7) Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengunjung­i SMAN 4 Sukabumi yang siap mengawali pembelajar­an secara tatap muka. Wapres didampingi Mendikbud Nadiem Makarim dan Menag Fachrul Razi. Turut hadir, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi. Untuk diketahui, Kota Sukabumi merupakan satu di antara seratus kabupaten dan kota yang berstatus zona hijau wabah Covid-19.

Simulasi protokol kesehatan di kelas diperagaka­n saat kunjungan Wapres. Di antaranya, jarak antarbangk­u siswa. Kemudian di setiap bangku siswa diberi boks plastik bening. Siswa juga mengenakan masker dan face shield.

Ma’ruf mengatakan, saat ini di Provinsi Jawa Barat masuk fase adaptasi kebiasaan baru. Sebelumnya, ketika diberlakuk­an pembatasan sosial berskala besar (PSBB), kegiatan sekolah dialihkan di rumah siswa masingmasi­ng. ’’Pendidikan online tidak optimal. Bahkan di sejumlah daerah tidak bisa dilakukan,’’ kata dia.

Ma’ruf mengapresi­asi rencana dimulainya pembelajar­an tatap muka atau di kelas kembali. Dia berpesan supaya pemda dan sekolah melakukan inovasi-inovasi pencegahan Covid-19. Selain pemasangan boks plastik di setiap bangku siswa, Ma’ruf meminta ada penambahan dari dua sif menjadi tiga sif pembelajar­an.

Dari SMAN 4, rombongan Wapres mengunjung­i Pondok Pesantren Assobariya­h Kota Sukabumi. Ma’ruf mengatakan, upaya menjaga kesehatan di lingkungan pesantren harus jadi contoh. ’’Jangan sampai membuka (pesantren, Red) tanpa ada persiapan yang matang,’’ tegasnya.

Mendikbud Nadiem Makarim menekankan pentingnya sinergi dan gotong royong lintas sektor dalam memastikan pembelajar­an di masa pandemi berjalan sesuai protokol kesehatan. Kesehatan dan keselamata­n peserta didik, pendidik, tenaga kependidik­an, keluargany­a, dan masyarakat secara umum merupakan prioritas utama dalam kondisi saat ini.

Dia juga mengingatk­an soal pembelajar­an tatap muka satuan pendidikan di zona hijau yang hanya bisa dilakukan berdasar pertimbang­an dan kemampuan peserta didik dalam menerapkan protokol kesehatan. Dengan demikian, urutan pertama yang diperboleh­kan pembelajar­an tatap muka adalah pendidikan tingkat atas dan sederajat. ”Namun, begitu ada penambahan kasus atau level risiko daerah naik, satuan pendidikan wajib ditutup kembali,” tegasnya.

Senada, Plt Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Dasar Menengah Kemendikbu­d Hamid Muhammad menyatakan, yang memiliki otoritas membuka satuan pendidikan di zona hijau ialah kepala daerah. Itu pun harus memenuhi segala aturan yang ditetapkan dan persetujua­n orang tua.

Pihaknya telah mengidenti­fikasi sejumlah lembaga di satuan PAUD yang sudah tidak sabar untuk membuka sekolah. ”Padahal tidak berada di zona hijau. Saya tegaskan hal itu sangat tidak dibenarkan,” tegasnya.

 ?? HUMAS SETWAPRES ?? CEK LAPANGAN: Wapres Ma’ruf Amin (dua dari kiri) saat mengunjung­i SMAN 4 Sukabumi kemarin.
HUMAS SETWAPRES CEK LAPANGAN: Wapres Ma’ruf Amin (dua dari kiri) saat mengunjung­i SMAN 4 Sukabumi kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia