Siap Razia Warung di Perkampungan
Penegakan Protokol Kesehatan Juga Sasar Angkutan Online
SURABAYA, Jawa Pos – Warung kopi menjadi sasaran berikutnya dalam razia maraton dan besar-besaran untuk menegakkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di Surabaya. Bukan hanya warung kopi, tetapi warung makan serta kafe hingga restoran juga akan didatangi petugas secara serentak hari ini (9/7). Razia direncanakan berlangsung serentak pada malam.
Kepala Satpol PP Surabaya Eddy Christijanto mengungkapkan, dari pendataan awal, jumlah warung kopi dan tempat makan di Surabaya sekitar 5.000 lokasi. Banyak warkop atau tempat makan yang dekat dengan jalan besar yang sudah didatangi petugas. ”Tetapi, yang di perkampungan dan gang kecil belum banyak tersentuh. Itulah yang menjadi salah satu sasaran dari razia nanti,” ujar Eddy kemarin (8/7).
Razia tersebut akan berjalan serentak di semua kecamatan se-Surabaya. Para camat akan berkolaborasi dan bekerja sama dengan koramil dan polsek untuk razia tersebut. Mereka akan mendatangi tempat-tempat yang biasa digunakan nongkrong atau cangkrukan.
”Razia ini demi menegakkan disiplin agar masyarakat bisa ikut serta menjaga protokol kesehatan. Buka usaha boleh tentu saja. Tetapi, wajib terapkan protokol,” tegas Eddy. Protokol kesehatan yang utama, antara lain, pengunjung dan pedagang wajib menggunakan masker
Tersedia tempat untuk cuci tangan dan hand sanitizer. Pengaturan tempat duduk juga tak boleh bergerombol alias jaga jarak.
”Kalau restoran atau kafe di pinggir jalan sudah banyak yang kami datangi. Kalau melanggar, ya diberi tanda silang,” ungkap Eddy. Bila pengelola sudah bisa menunjukkan atau membuktikan bahwa mereka memenuhi protokol kesehatan, stiker tanda silang tersebut akan dicabut. ”Rata-rata dua sampai tiga hari mereka sudah bisa penuhi,” ungkap dia.
Razia sengaja dilakukan pada malam karena pada siang juga bakal ada razia besar-besaran kendaraan transportasi darat. Mulai angkutan online, ojek online, taksi, hingga angkutan umum.
Razia tersebut rencananya dilangsungkan pada pagi mulai pukul 09.00. Lokasi akan tersebar mulai dari Taman Bungkul, Kenjeran, hingga Bambu Runcing.
Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid19 di Surabaya Irvan Widyanto mengungkapkan bahwa pada masa transisi menuju kewaspadaan baru ini, memang perlu ada keterlibatan bersama. Razia besarbesaran itu bagian dari upaya untuk membiasakan masyarakat pada tatanan baru.
”Kita sedang bersama-sama membiasakan yang tidak biasa. Memakai masker dulu tak biasa sekarang harus jadi kebiasaan di tengah pandemi,” ungkap Irvan.
Sebelum menyasar sektor transportasi dan tempat makan, dalam tiga hari terakhir juga ada razia besar-besaran di pasar tradisional. Tiga tempat tersebut menjadi lokasi yang paling banyak pelanggaran. Hal tersebut terungkap dari survei Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (Persakmi).
Sementara itu, Pembina Persakmi Estiningtyas Nugraheni mengungkapkan bahwa pihaknya sangat menghargai respons dari pemkot. Bukan hanya karena hasil analisis Persakmi menjadi bahan pertimbangan atau acuan. Tetapi, pemkot benar-benar terlihat serius untuk menumpas Covid-19.
”Pemkot Surabaya benar-benar melibatkan seluruh unsur dalam m em bersama i warganya melawan p a n demi. kesungguhan p em k o t itu kami rasakan dan untuk itu kami angkat topi,” ungkap Esti kemarin.
Dia menyebutkan bahwa Surabaya menggunakan kekuatan penta-helix dalam penanganan Covid-19. Mulai dari pemerintah, komunitas atau masyarakat, akademisi, dunia usaha, hingga media. Strategi yang dijalankan adalah tiga T dan I. ”Yaitu, testing yang agresif, pelaksanaan tracing yang masif, perawatan yang adekuat atau treatment, dan isolasi,” ungkap Esti.