Jawa Pos

Membumikan Nilai Pancasila saat Pandemi Covid-19

- Oleh (*)

Pada masa pandemi ini, kita ditantang untuk tetap bisa membumikan nilai-nilai Pancasila. Dengan nilainilai luhur Pancasila, kita bisa tetap berkreasi, berinovasi, dan menjadi pemenang atas Covid-19.

Dalam dunia pendidikan pun, kita berlomba berinovasi untuk menjadi pemenang. Masa pembelajar­an jarak jauh (PJJ) semakin panjang. Semua guru memutar otak agar tetap bisa menjaga karakter Pancasila.

Untuk kembali membumikan Pancasila yang kian hari nilai-nilainya kian ”menghilang”, Pusat Pengembang­an Pemberdaya­an Pendidik dan Tenaga Kependidik­an (P4TK) PPKn dan IPS mengadakan lomba best practice Pancasila Goes to Mall (PGM). Intinya, bagaimana inovasi para guru Indonesia membumikan nilainilai Pancasila menuju pembelajar­an era new normal.

Best practice saya mengangkat judul Media GARUDA BMT Dapat Meningkatk­an Internalis­asi Nilai Pancasila. Saya mengganden­g budaya sekolah SD Al Falah Darusalam. Apa itu? Beribadah, mandiri, dan tanggung jawab (BMT). Budaya sekolah diinovasik­an ke dalam sebuah media dengan nama GARUDA BMT. Nama GARUDA diambil dari lambang Pancasila, yaitu burung garuda. GARUDA BMT merupakan singkatan Gerakan Anak beRkarakte­r berbUDaya sekolah pancasilA.

Media itu sangat simpel dan aplikatif. Karena mudah untuk ditiru, media tersebut bisa diterapkan siapa saja. Masa pembelajar­an daring atau luring. Di daerah kota ataupun pelosok. Semua bisa menggunaka­n media GARUDA BMT tersebut. Tanpa takut terkendala sinyal dan kuota internet.

Hanya dibuat dari kertas buffalo dan ditempel dengan lima amplop kosong. Serta dipercanti­k dengan gambar kelima lambang sila Pancasila. Kegiatan membumikan nilai Pancasila bisa diamalkan dengan berbagi masker baru dengan orang lain. Itu termasuk pengamalan sila kedua. Cukup ditulis di kertas lipat yang sudah digunting memanjang seperti stik ice cream. Lalu, masukkan sesuai amplop sila kedua. Seperti itu seterusnya hingga sila kelima.

Kemandiria­n dan tanggung jawab siswa semakin turun pada era pandemi karena jenuh terlalu lama di rumah. Uji coba GARUDA BMT pada masa pandemi menunjukka­n hasil yang signifikan. Saya mencoba menarik garis merah antara membumikan Pancasila dan ayat di Alquran. Yaitu, fastabikul khoirot, berlomba-lombalah dalam kebaikan.

Jadi, siswa dimotivasi berlomba dalam kebaikan dengan mengisi GARUDA BMT. Jika siswa setiap hari bisa menerapkan lima kebiasaan baik berpancasi­la, secara otomatis akan terbentuk karakter berpancasi­la.

Sesuai dengan pendapat Brian Tracy mengenai hukum kebiasaan. ”Pikiran atau tindakan apa saja yang Anda lakukan secara berulang-ulang akhirnya menjadi sebuah kebiasaan baru”. Nah, kebiasaan yang dilakukan terusmener­us minimal selama 30 hari otomatis akan menjadi kebiasaan yang menempel pada diri siswa.

Sangat bagus jika budaya sekolah bisa diterapkan di rumah. It’s small media, but big impact (media yang kecil, tapi besar dampaknya).

Selain itu, untuk memfasilit­asi bakat mereka dalam merdeka belajar, siswa diarahkan untuk menuangkan kebiasaan berpancasi­la ke dalam sebuah cerpen atau komik. Mereka bisa memilih sesuai bakat masingmasi­ng. Mereka akan punya karya buku antologi komik dan cerpen Pancasila.

Dengan GARUDA BMT, siswa tidak akan bosan di rumah. Mereka akan sibuk mencari kebaikan dan kebiasaan berpancasi­la. Serta berlomba berkreasi membuat cerpen atau komik berpancasi­la.

IMAWATAI SPd

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia