Jawa Pos

Rekomendas­i PAN Pertama untuk Yani

PKB-Gerindra Tetap Buka Pintu untuk Koalisi dengan Parpol Lain

-

GRESIK, Jawa Pos – Sinyal Fandi Akhmad Yani tetap running di pilkada Gresik setelah gagal mendapat rekomendas­i dari DPP PKB akhirnya kian terang. Kemarin (8/7) politikus PKB itu telah mengantong­i rekomendas­i dari DPP Partai Amanat Nasional (PAN). Rekomendas­i PAN tersebut merupakan yang pertama untuk Yani.

Sejauh ini, Yani memang belum mau buka suara. Dikonfirma­si wartawan melalui telepon selulernya, dia tetap tidak menjawab. Namun, foto Yani menerima rekomendas­i dari PAN itu telah beredar luas. Yang memberikan surat keputusan tersebut adalah Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan. Dalam surat itu,

Yani berpasanga­n dengan Aminatun Habibah sebagai calon Wabup.

Sekretaris DPD PAN Gresik Fakih Usman menjelaska­n, rekomendas­i itu sudah diberikan kepada pasangan Fandi Akhmad Yani-Aminatun Habibah beberapa waktu lalu. ”Beliau (Yani, Red) diundang langsung ke kediaman Pak Ketua Umum,” ungkap Fakih kemarin.

Dalam pilkada Gresik, lanjut dia, PAN memosisika­n diri sebagai partai pendukung pasangan Fandi Akhmad Yani-Aminatun Habibah. Sebab, di DPRD Gresik PAN hanya memiliki modal tiga kursi. Artinya, belum memenuhi persyarata­n sebagai partai pengusung. Sesuai ketentuan, untuk dapat mengusung pasangan calon, minimal harus mengantong­i 10 kursi atau 20 persen dari jumlah kursi di dewan.

Fakih menegaskan, pihaknya juga belum mendeklara­sikan keputusan tersebut kepada publik. ”Karena partai lainnya juga sedang dalam proses menunggu rekomendas­i keluar.

Yang pasti, deklarasi bersama partai yang mendukung pasangan Fandi Akhmad YaniAminat­un Habibah,” ujar politikus yang juga anggota DPRD Gresik itu.

Seperti pernah diberitaka­n, keputusan Yani tetap running di pilkada tentu berdampak terhadap karir politiknya. Sebab, ketika DPP PKB sudah mengeluark­an rekomendas­i kepada pasangan calon bupati-Wabup M. Qosim-Asluchul Alif, ternyata Yani tetap berangkat dari parpol lain. Dengan demikian, Yani nanti harus mundur dari anggota dewan sekaligus melepas jabatan ketua dewan.

Berdasar data yang didapat Jawa Pos, calon pengganti antarwaktu (PAW) jika Yani mundur karena maju di pilkada adalah Elma Dwi Fitriyana. Saat pileg 2019, perempuan muda itu berada satu dapil dengan Yani. Yakni, Cerme-Duduksampe­yan. Yang menarik, dalam pileg 2019, Elma hanya mengantong­i 97 suara. Padahal, untuk bisa melenggang sebagai anggota DPRD Gresik, rata-rata harus mendulang lebih dari 5 ribu suara.

Sementara itu, setelah resmi mengantong­i rekomendas­i dari DPP PKB, Asluchul Alif menegaskan dalam waktu dekat akan keluar rekomendas­i dari Partai Gerindra. ”Insya Allah minggu depan. Untuk pasangan Pak Qosim dan saya,” terang pria yang juga ketua DPC Partai Gerindra Gresik itu.

Alif menyatakan, tidak tertutup kemungkina­n koalisi partai yang mendukungn­ya bertambah. Bukan hanya dari PKB dan Gerindra dengan jumlah koalisi 21 kursi, tetapi juga parpol lain. Soal parpol mana yang mau merapat, pria yang juga wakil ketua DPRD Gresik itu menjabwa diplomatis. ’’Mugkin saja nanti mendekati detik-detik akhir penetapan pasangan calon dari KPU pada 23 September nanti. Yang akan bergabung saat ini mungkin masih tahap menyamakan gelombang,” ujarnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia