Ajak si Kecil Kolaborasi Melukis
SURABAYA, Jawa Pos – Pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai cukup menguras pikiran seniman Garis Edelweiss. Sebab, hampir semua seniman di Indonesia, termasuk Garis, terkena imbasnya. Kegiatan-kegiatan pameran pun tertunda demi melaksanakan anjuran pemerintah untuk stay at home.
Garis mengakui bahwa selama korona ini, dirinya lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Meski sebelumnya aktivitas seniman asal Pasuruan itu juga tidak jauh-jauh dari rumah, pandemi membuat keberadaannya di rumah kian terasa. ”Sepanjang stay at
home akhirnya membuat saya terus mengeksplorasi gaya drawing. Pokoknya, saya selalu bikin karya yang menyenangkan untuk mengisi kekosongan,” lanjutnya. Bahkan, dia mengajak anak semata wayangnya, Aqila Syifa Edelweiss, berkolaborasi menciptakan sebuah karya.
Anaknya yang berusia 5 tahun itu memang hobi corat-coret. Termasuk melakukan body
painting pakai bedak ataupun spidol. ”Gambar-gambarnya yang di dinding saya gambar ulang di kertas. Ada juga yang ngajak dia langsung gambar di kertas A3. Menyenangkan saja, jadi ada penyegaran,” terang Garis.
Alhasil dari konsep seperti itu, terciptalah karya bergaya naive art. Perpaduan gaya gambar corat-coret khas anak dipadukan goresan pensil khas Garis. Menurut dia, hal tersebut membuka peluang bagi Garis untuk menghasilkan karya yang baru. ”Ternyata, respons orang-orang juga luar biasa. Makanya semasa di rumah, hampir setiap hari saya melukis, berasa lebih produktif,” imbuhnya.
Bukan hanya karya, kegiatan itu juga dianggap Garis sebagai terapi agar tidak stres. ”Karakter gambar si kecil cukup kuat. Tidak tertutup kemungkinan ke depan akan ada pameran kolaborasi dengan anak saya,” ucap Garis.