Jawa Pos

Pemimpin Eropa Bahas Paket Stimulus

Pertemuan Fisik Pertama setelah Pandemi

-

BRUSSEL, Jawa Pos – Para pemimpin negara-negara anggota Uni Eropa (UE) bertemu kemarin (17/7). Mereka berusaha menyelamat­kan perekonomi­an di Benua Biru yang terpuruk karena Covid-19. Ini adalah pertemuan fisik pertama sejak Februari ketika pandemi mulai menyebar di Eropa. ’’Perbedaan (pendapat) antarnegar­a anggota UE masih sangat besar sehingga ini akan menjadi negosiasi yang sulit,’’ ujar Kanselir Jerman Angela Merkel sehari sebelum menghadiri acara.

Dilansir Agence France-Presse, rencananya mereka membahas paket stimulus senilai EUR 750 miliar atau setara dengan Rp 12,58 kuadriliun. Dalam pertemuan itu ditentukan siapa yang menyumbang uang paling banyak dan siapa saja yang bakal mendapat bantuan tunai. Bukan murni diberi, melainkan dipinjami dalam jangka tertentu.

Karena ini membahas uang besar dan siapa yang bakal menanggung beban lebih besar, pertemuan virtual diyakini tidak bakal bisa menyelesai­kan masalah. Komisioner Budget UE Johannes Hahn menyatakan bahwa keputusan hanya bisa diambil jika para pemimpin UE, perdana menteri (PM), dan kepala negara bertemu langsung.

Presiden Prancis Emmanuel Macron datang sejak Kamis. Dia bertemu dengan PM Belanda Mark Rutte untuk menentukan arah dukungan. Rutte masuk dalam kelompok negara-negara Eropa Utara yang menolak memberikan uang tunai ke negara-negara Eropa Selatan tanpa syarat yang ketat. Banyak yang memperkira­kan pembicaraa­n itu akan berlangsun­g sepanjang akhir pekan atau bahkan mungkin lebih.

Selama pertemuan berlangsun­g, jaga jarak 1,5 meter tetap diwajibkan. Karena itu, tidak ada sesi foto bersama. Delegasi yang datang juga dibatasi. Di beberapa elevator hanya boleh diisi dua orang. Dokter juga bersiap jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Misalnya, ada yang menunjukka­n gejala tertular Covid-19.

Sementara itu, saat ini penularan Covid-19 tidak menunjukka­n gejala penurunan sama sekali. Secara global sudah ada 13,9 juta kasus dan 593 ribu kematian. Di Brasil angka penularan sudah tembus 2 juta kasus. AS juga belum terkalahka­n. Hingga Kamis sudah ada lebih dari 3,5 juta kasus dan penularan hariannya memecahkan rekor sebanyak 68.428 kasus.

Lockdown di India telah membuat lebih dari 600 orang meninggal setiap hari. Bukan hanya karena Covid-19, melainkan juga kesulitan untuk mendapatka­n makanan. Kebijakan kuntara tidak dibarengi dengan pemenuhan kebutuhan yang memadai. Hot spot penularan di India terdapat di Mumbai dan New Delhi.

Di tengah situasi yang tak kunjung membaik, ada tudingan peretasan vaksin. AS, Inggris, dan Kanada mengungkap bahwa laboratori­um mereka yang tengah meneliti vaksin tengah menjadi target peretas yang memiliki hubungan dengan Rusia. Mereka yakin hampir seratus persen bahwa peretas berhubunga­n dengan intelijen Negeri Beruang Merah. Kremlin langsung menampik tudingan tersebut dan menyatakan bahwa itu tidak berdasar.

Di Spanyol, peternakan cerpelai rugi besar. Itu terjadi karena tujuh karyawan peternakan dideteksi positif Covid-19. Nah, setelah diuji, cerpelai di peternakan tersebut juga positif. Peternakan yang terletak di Teruel itu ditutup dan sebanyak 92.700 cerpelai harus dibunuh. Departemen Pertanian, Ternak, dan Lingkungan Wilayah Aragon, Spanyol, menyimpulk­an, ada penularan dari manusia ke hewan atau sebaliknya.

Ini bukan kali pertama ada binatang yang tertular Covid-19. Beberapa harimau di kebun binatang Bronx, New York, AS, April lalu positif tertular virus SARSCoV-2. Pun demikian dengan anjing di Hongkong.

 ?? STEPHANIE LECOCQ/POOL/AFP ?? DI SELA ACARA: Dari kiri, Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Presiden European Council Charles Michel dalam pertemuan para pemimpin Eropa di Brussel, Belgia, kemarin (17/7).
STEPHANIE LECOCQ/POOL/AFP DI SELA ACARA: Dari kiri, Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Presiden European Council Charles Michel dalam pertemuan para pemimpin Eropa di Brussel, Belgia, kemarin (17/7).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia