Jawa Pos

Yakuza Dilarang Bagikan Permen Halloween

-

KOBE, Jawa Pos – Anak-anak di Kota Kobe, Jepang, harus kecewa dengan perayaan Halloween tahun ini. Bukan karena Covid-19, melainkan karena salah satu sumber jajanan paling top di Pulau Honshu itu bakal menghilang. Pasalnya, kepolisian berencana melarang Yakuza terkuat Kobe membagikan jajanan dan hadiah kepada anak-anak.

Kepolisian Prefektur Hyogo baru saja mengajukan aturan baru di parlemen daerah. Salah satu isi regulasi tersebut adalah larangan bagi organisasi untuk memberikan hadiah kepada anak di bawah 18 tahun. Media di Jepang menganggap pasal tersebut ditujukan untuk mencegah Yamaguchi-gumi, salah satu kelompok yakuza terbesar di Jepang, mengadakan pesta Halloween.

The Guardian melansir, organisasi yang ditaksir mempunyai aset total senilai USD 6,6 miliar (Rp 96 triliun) itu sudah menggelar acara Halloween sejak 2013. Pengamat menganggap hal tersebut dilakukan untuk memperbaik­i citra organisasi kriminal itu. Meski belum pernah dilarang, banyak orang tua dan sekolah yang khawatir dengan acara tersebut. Apalagi, Yamaguchi-gumi sedang terlibat konflik perebutan daerah kekuasaan dengan faksi yang berpisah pada 2015, yakni Kobe Yamaguchi-gumi.

Menurut Asahi Shimbun, regulasi baru tersebut juga melarang yakuza mengundang anak-anak ke markas mereka. Jika ketahuan melanggar berkali-kali, mereka bisa dipenjara selama enam bulan dan didenda maksimal 500 ribu yen.

Organisasi yakuza memang terus tertekan dengan aturan yang terus mengetat. Tahun lalu jumlah anggota yakuza berkurang 2.300 menjadi 28,2 ribu. Yamaguchi-gumi menyumbang sepertiga dari total tersebut, yakni 8.900 anggota.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia