Gunung Raung Kembali ”Batuk”
BANYUWANGI, Jawa Pos – Aktivitas vulkanik Gunung Raung kembali naik. Sejak Kamis (16/7), gunung berapi itu mengalami erupsi skala kecil puluhan kali.
Meski demikian, belum ada dampak akibat erupsi kali ini. Hanya saja, gumpalan asap pekat terlihat mengepul di puncak gunung. Sejauh ini, gunung tersebut tetap dinyatakan aman. Meski tetap harus waspada.
Berdasar data Pos Pengamanan Gunung Api (PGA) Raung, sejak Kamis lalu, Gunung Raung mengalami 60 kali letusan kecil dan 23 kali embusan. ”Sampai saat ini, aktivitas Raung masih dapat dikatakan aman. Kami terus memantau, tidak ada kenaikan status,” kata Kepala Pos Pengamanan Gunung Api (PGA) Raung Mukijo.
Berdasar data yang direkam seismometer di pos pantau, letusan itu disertai gempa dengan intensitas tidak terlalu besar. ”Untuk saat ini visual gunung tidak dapat dilihat dengan mata telanjang karena tertutup awan yang mendung,” jelasnya.
Karena erupsi berskala kecil, ketinggian kolom asap juga tidak terlalu tinggi. Diperkirakan, ketinggiannya hanya 100 hingga 200 meter dari puncak gunung. ”Hingga hari ini (kemarin, Red) masih terus terjadi,” ujarnya.
Sementara itu, abu vulkanik akibat letusan hingga kini belum sampai mengarah ke permukiman warga. Selain itu, getaran letusan tidak dirasakan di lereng gunung.
Secara terpisah, Kepala Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Ali Nurfatoni menyebut tidak ada dampak akibat letusan Gunung Raung. ”Kami rasa masih aman. Namun, kami mengimbau warga tetap waspada. Status gunung dapat berubah sewaktu-waktu,” tandasnya.
Di desa itu ada tiga dusun yang berdekatanlangsungdengangunung itu,yakniDusunMangaran,Kampung Anyar,danBejong.(kri/abi/c13/ris)