Super Fadia/Ribka
Juara Home Tournament, Siap Jadi Ganda Kedua
JAKARTA, Jawa Pos – Berkebalikan dengan ganda putra yang punya stok melimpah, sektor ganda putri seperti tak hentidirundungmasalah. Nah, Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto benar-benar menjadi angin segar bagi sektor ini.
Lihatlah bagaimana mereka bermain. Skill keduanya komplet, punya banyak variasi pukulan (dan tidak takut menggunakannya), serta sangat percaya diri. Berani bermain no-lob melawan siapa saja. Sebagai pasangan, mereka saling melengkapi, sama-sama bisa menjadi playmaker, tapi juga samasama lihai meng- cover area belakang. Asyik sekali ditonton. Tidak monoton.
Itu mereka buktikan sepanjang PBSI Home Tournament ganda putri sepanjang tengah pekan ini (15–17/7). Banyak pemain yang lebih senior. Seperti Greysia Polii dan Apriyani Rahayu yang –untungnya– dipisah. Fadia/Ribka mengalahkan mereka semua.
Greysia, yang berpasangan dengan Febby Valencia Dwijayanti, dihajar di semifinal kemarin pagi. Lalu, sorenya, mereka mengakhiri perlawanan Apriyani yang berpasangan dengan Mychelle Chrystine Bandaso di final dengan skor 21-17, 25-23. Yes, pasangan yang sama-sama berusia 19 tahun itu menjuarai PBSI Home Tournament!
Hebatnya lagi, sepanjang turnamen, Fadia/Ribka berhasil menyapu bersih kemenangan dengan straight game. Dalam final kemarin, pada game kedua, Fadia/Ribka sempat tertinggal 19-20. Namun, berkat ketenangan dan mental luar biasa, juara Indonesia Masters 2019 Super 100 itu bisa membalikkan kedudukan.
Ribka menuturkan, ketenangan sangat berpengaruh pada poin-poin kritis. ”Saya bilang sama Fadia untuk lebih tenang. Sabar. Asal masuk dulu bolanya,’’ ungkapnya dalam wawancara di tepi court.
Hasil kemarin makin mengukuhkan posisi Fadia/Ribka sebagai ganda putri nomor dua Indonesia. Di bawah Greysia/Apriyani. Tahun lalu masih ada Della Destiara Haris/Rizki Amalia Pradipta dan Ni Ketut Mahadewi Istarani/Tania Oktaviani Kusumah.
Ketika ditanya apakah siap meneruskan tongkat estafet ganda putri, keduanya serentak menjawab, ’’Siap!’’ Ribka bercerita, setelah bertanding di semifinal, mereka ngobrol dengan Greysia. Pemain 33 tahun itu menceritakan berbagai pengalaman dan berbagi kiat-kiat bermain.
’’Kami harus lebih siap capek, pola pikirnya diubah, harus lebih matang,’’ ujar Ribka. Keduanya juga mendapatkan kepercayaan dari pelatih kepala ganda putri Eng Hian. ’’Koh Didi (sapaan Eng Hian, Red) bilang kalau kami harus lebih siap. Kalau bisa sekarang, kenapa harus nunggu nanti? Kami nggak mau menyianyiakan kesempatan,’’ tegas Fadia.
Punya pasangan nomor dua yang tangguh akan sangat menguntungkan di kejuaraan beregu. Misalnya di Uber CupyangberlangsungOktobermendatang. Fadia/Ribkapernahdiplotsebagaiganda kedua di Kejuaraan Asia 2020 Februari lalu dan hasilnya tidak mengecewakan.
Bermain dua kali di fase grup melawan Thailand dan Filipina, mereka selalu menang straight games. Kabidbinpres PP PBSI Susy Susanti membenarkan kalau Fadia/Ribka menggeser posisi Ketut/Tania sebagai ganda nomor dua Indonesia. Darisisiperingkat, Fadia/Ribka lebih baik, yakni di posisi ke-32 dunia. SedangkanKetut/Taniadiperingkatke59.’’Darisisiprestasijuga sudahlumayan Fadia/Ribka,’’ ujarnya.