Ada Regulasi Wajib Memainkan Pemain U-20
JAKARTA, Jawa Pos – PT LIB kemarin menggelar manager meeting sebagai persiapan lanjutan Liga 1 musim 2020. Agenda tersebut juga diikuti perwakilan dari PSSI dan seluruh jajaran direksi LIB. Dalam rapat itu dijelaskan secara detail mengenai format, regulasi, hingga hak komersial.
Untuk masalah akomodasi dan hotel, seperti yang pernah dikatakan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, tujuh klub dari luar Pulau Jawa mendapatkan dispensasi lebih. Penginapan untuk berkandang di Jawa, yang kebanyakan tersentralisasi di Jogjakarta, seluruhnya ditanggung PSSI dan LIB.
Bahkan, untuk biaya transportasi away pun, LIB sudah siap menyediakan bus gratis untuk tujuh klub tersebut. ’’Hanya, untuk makan, LIB hanya bayar breakfast saja. Sisanya kami,’’ terang Sekretaris Persiraja Banda Aceh Rahmat Djailani.
Meski mendapat banyak keringanan, bagi dia, hal tersebut belum cukup. Alasannya, hak komersial yang ditawarkan LIB tidak sesuai dengan keinginan Persiraja. ’’Mereka tawarkan hanya Rp 800 juta, itu belum cukup untuk kami,’’ tuturnya.
Seperti keinginannya sebelumnya, Rahmat tetap keukueh timnya ingin mendapat hak komersial alias subsidi untuk melanjutkan kompetisi di angka Rp 1,5 miliar tiap bulannya. Atau, jika dianggap terlalu sulit, minimal Rp 1 miliar. ’’Karena klub itu tidak ada pemasukan lain lagi, tanpa penonton juga. Sulit jika hanya subsidi Rp 800 juta,’’ tuturnya.
Selain itu, dalam manager meeting, Rahmat menyebut LIB sudah menjelaskan soal format dan regulasi. Tidak ada degradasi tetap dicanangkan untuk kompetisi Liga 1 2020. Tapi, ada dua hal baru yang dipakai Oktober mendatang.
Yang pertama adalah pergantian pemain. LIB mewacanakan ada lima pergantian dalam setiap pertandingan. Berbeda dengan sebelumnya yang hanya tiga pemain. Yang kedua adalah adanya regulasi wajib memainkan pemain U-20 sebanyak dua pemain.