Nol Sampah Surabaya Bagikan Besek untuk Kurban
SURABAYA, Jawa Pos – Selain pengadaan hewan kurban, yang menjadi perhatian menjelang Idul Adha adalah wadah untuk menyimpan daging. Biasanya, yang digunakan adalah kresek. Namun, karena benda tersebut dinilai tidak ramah lingkungan, Komunitas Nol Sampah Surabaya menyerukan penggunaan wadah alternatif. Mereka pun memberikan contoh dengan membagikan sejumlah besek untuk SMPN 44 Surabaya.
Community Organizer Komunitas Nol Sampah Surabaya Hani Ismail mengungkapkan, penyaluran ratusan besek tersebut menjadi program yang direncanakan sejak lama. Bantuan yang berupa 120 besek itu menjadi bagian dari komitmen diet sampah plastik. ”Ada beberapa sekolah dan masjid di Surabaya yang program diet plastiknya sudah berjalan,” ungkapnya kemarin (17/7). Salah satunya adalah SMPN 44 Surabaya.
”Semoga menjadi pemantik dan dorongan hijrah dari plastik kepada alat yang lebih ramah ekologi,” tuturnya. Komunitasnya menyediakan 650 besek yang akan dibagikan kepada tiga sekolah dan satu masjid. Selain itu, pihaknya menyediakan ratusan besek lainnya untuk Kabupaten Jombang, Kediri, Malang, dan Blitar. Komunitas Nol Sampah Surabaya menggandeng sejumlah perajin di Sidoarjo.
Koordinator Lingkungan Hidup SMPN 44 Surabaya Titiek Yusfriyanti mengapresiasi langkah yang dilakukan Komunitas Nol Sampah Surabaya itu. Menurut dia, Hari Raya Kurban merupakan momentum untuk mengurangi penggunaan sampah plastik. ”Mungkin karena praktis ya, jadi masih banyak yang pakai plastik. Tapi, coba pikirkan dampaknya? Pasti akan menumpuk tuh sampahnya,” tuturnya.
Penggunaan besek dalam proses ibadah kurban itu juga bertujuan memberikan edukasi di kawasan lingkungan sekolah. Karena masih masa pandemi, daging kurban nanti dibagikan di lingkungan sekolah dan murid-murid yang membutuhkan. ”Rencananya, sambil bagi-bagi dan juga menyosialisasikan. Harapannya, ini menjadi dorongan kepada warga sih,” ungkap guru IPA kelas IX itu.