Recovery Rate 18 Daerah Lebih dari 50 Persen
Di Tulungagung, 97 Persen Pasien Sembuh
MALANG, Jawa Pos - Meski jumlah pasien positif baru masih bermunculan, harapan Jatim untuk segera keluar dari fase puncak persebaran coronavirus disease (Covid-19) makin besar.
Sebab, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh terus mengalami penambahan yang signifikan. Bahkan, kemarin Jatim sukses mencetak rekor pasien sembuh tertinggi sejak masa pandemi terjadi. Mencapai 555 pasien dalam sehari.
Dengan demikian, total pasien positif Covid-19 yang telah sembuh mencapai 8.868 orang atau setara 49,2 persen. Hingga kemarin, pasien yang masih menjalani perawatan berjumlah 7.816 orang (43 persen).
Yang juga melegakan, tingkat kesembuhan pasien di 18 kabupaten/kota di Jatim sudah melebihi 50 persen. Bahkan, sejumlah daerah sudah tembus hampir 100 persen.
Kemarin perkembangan itu disampaikan Gubernur Khofifah Indar Parawansa dalam rapat koordinasi (rakor) bersama jajaran forkopimda di kantor Bakorwil Malang. ”Kami berharap peningkatan terus terjadi,’’ kata Khofifah.
Khofifah menyatakan, salah satu daerah dengan tingkat kesembuhan tertinggi adalah Tulungagung. Persentase jumlah pasien sembuh mencapai 97,9 persen. Selain itu, di sejumlah daerah lain, tingkat kesembuhannya sudah lebih dari 70 persen. ”Situasi ini akan terus terjadi jika semua mematuhi seluruh protokol kesehatan yang ditetapkan,” katanya.
Sementara itu, hingga kemarin, penambahan kasus positif mencapai 204 kasus. Pasien meninggal di Jawa Timur bertambah 11 orang. Totalnya mencapai 1.349 orang atau setara 7,48 persen.
Selain membahas perkembangan terakhir persebaran Covid-19 di Jatim, dalam rakor itu, jajaran forkopimda membahas soal kebijakan pemerintah pusat terkait dengan keseimbangan program kerja.
Penanganan Covid-19 dan percepatan pembangunan harus beriringan. ”Ibarat gas dan rem seperti yang disampaikan Presiden
Joko Widodo,” katanya.
Daerah yang mengalami tren positif diharapkan mulai memaksimalkan program pembangunannya. Percepatan pembangunan akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi. ”Tapi, tetap harus memperhatikan standar protokol kesehatan,’’ ungkap dia.
Di bagian lain, Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Jatim menginventarisasi daerah yang layak bakal jadi percontohan pool test.
Ketua GTPP Covid-19 Rumpun Kuratif dr Joni Wahyuhadi menyatakan, dari hasil komunikasi dengan Kepala Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Universitas Andalas Padang Dr dr Andani Eka Putra, sudah waktunya Jatim menerapkan pool test. ”Kami diminta untuk menginventarisasi daerah mana yang layak. Sebab, pool test hanya bisa diterapkan pada wilayah yang positif rate-nya rendah,’’ kata dr Joni.
Dia lalu menjelaskan maksud pool test yang akan diterapkan. Misalnya, ada satu kerumunan yang berjumlah 30 orang. Mereka dikelompokkan menjadi 5. Setiap kelompok diambil satu orang untuk pool test. ”Dengan begitu, terkumpul 6 hasil tes,’’ ujarnya.
Setelah terkumpul, hasilnya dilihat. Apabila semua negatif, berarti 30 orang itu negatif. Sebaliknya, jika satu hasil positif, semua orang dalam kelompok itu wajib menjalani tes.