Jawa Pos

FAKTOR TRIO DAN BRUNO

-

LONDON, Jawa Pos – Momen yang tepat didapat Manchester United pada semifinal Piala FA dini hari nanti WIB. United bakal menghadapi Chelsea yang pertahanan­nya sedang limbung. Kebobolan 8 kali dari 5 laga terakhir menjadi gambaran bobroknya pertahanan The Blues, julukan Chelsea.

Dengan kekuatan seperti itu, Cesar Azpilicuet­a dkk dihadapkan pada tugas yang lumayan berat. Mereka harus membendung trio lini serang United yang sedang gila-gilanya dalam lima laga terakhir. Ya, trio MMM, Marcus Rashford, Anthony Martial, dan Mason Greenwood, menyumbang 10 di antara 15 gol The Red Devils, julukan United.

Greenwood mencatat 4 gol, sedangkan 6 gol sisanya dibagi rata antara Rashford dan Martial. Setelah merajalela di Premier League, trio MMM pun bisa saja merajalela di Piala FA (siaran langsung beIN Sports 1 pukul 00.00 WIB). ’’United berada dalam performa terbaik. Namun, kami pun masih konfiden bisa mengatasin­ya dengan permainan kami,’’ koar wide attacker Chelsea Christian Pulisic kepada Evening Standard.

’’Kami tahu itu takkan mudah,’’ sambungnya. Benar, pengalaman musim ini bisa menjadi patokan betapa susahnya Chelsea menghentik­an keran gol United. Dari 3 kali kalah musim ini, gawang Chelsea sudah 8 kali kebobolan. Lagilagi trio MMM-lah yang menjadi momok dengan 6 gol.

Harus berlari. Begitu pesan tactician Chelsea Frank Lampard kepada anak buahnya agar tidak menjadi pesakitan lagi di depan Harry Maguire dkk. Frankie, sapaan karib Lampard, menilai kekuatan serangan United, khususnya trio MMM, ada dalam kecepatan lari. ’’Mereka mampu meng-counteratt­ack kami di Old Trafford dan melakukan hal serupa di (Stamford) Bridge,’’ tutur Lampard dalam laman resmi klub.

Namun, Lampard menggarisb­awahi dua faktor utama yang mendukung trio MMM. Pertama, sosok dirigen serangan Bruno Fernandes. Selain menyumbang 4 gol dari 5 laga terakhir, Bruno mengirimka­n 3 assist untuk trio MMM. Dua kali kepada Martial dan sekali untuk Greenwood. ’’Dia (Bruno) pemain yang cerdas. Kami takkan biarkan dia leluasa lagi,’’ harapnya.

Faktor kedua, penalti dari bantuan teknologi video assistant referee (VAR). Total 18 penalti didapat United di semua ajang musim ini dan 14 kali di antaranya dikonversi­kan menjadi gol. Kelengahan pemainpema­in belakang Chelsea berpeluang membuat United menuai gol dari titik putih.

Lampard pun meminta pemainnya lebih pintar. ’’Kami dapat berbicara soal keputusan VAR, apakah itu benar atau salah. Namun, jika seorang pemain menjulurka­n satu kakinya, Anda akan membiarkan diri Anda terlibat dalam keputusan penalti, dengan atau tanpa VAR,’’ klaim Lampard yang pernah empat kali mengangkat trofi Piala FA semasa menjadi pemain Chelsea.

Analisis kedua yang dilontarka­n Lampard itu memancing reaksi nakhoda United Ole Gunnar Solskjaer. Dalam konferensi pers tadi malam, Solskjaer menuding balik Lampard atau media-media Inggris agar lebih detail melihat sisi di balik benar atau tidaknya keputusan VAR dalam laga-laga United.

’’Aku cukup santai dengan narasi ini. Wasit akan membuat keputusan objektif, tanpa dipengaruh­i emosi apa pun dan dengan cara apa pun. Jadi, aku tak berpikir bahwa mereka (wasit) akan membaca (perkataan Lampard),’’ kilah Solskjaer seperti dilansir laman Manchester Evening News.

Solskjaer lebih senang membahas kekuatan trio MMM-nya yang bisa menentukan dirinya ke final pertama sebagai pelatih United atau gagal lagi. Dia menyebut persahabat­an antara Rashy, sapaan akrab Rashford, dan Martial menjadi kunci utama trio MMM.

 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia