Isyaratkan April–Agustus Tidak Ada Subsidi
JAKARTA, Jawa Pos – Kontestan Liga 1 dan Liga 2 harus siap-siap kecewa berat. Sebab, mungkin PT LIB tidak akan mencairkan subsidi untuk periode April hingga Agustus. Padahal, itu sangat ditunggu-tunggu klub.
Mengapa subsidi tidak dikucurkan? Dalihnya, dalam kurun waktu itu tidak ada aktivitas pertandingan sama sekali karena pandemi korona. Hal tersebut dikatakan Direktur Operasional LIB Sudjarno.
’’Untuk April sampai Juni kemarin sepak bola dalam kondisi kahar. Berdasar SKEP/48/III/2020 sehingga kompetisi dihentikan. Idealnya, kami memberikan subsidi ketika kompetisi aktif dan ada pertandingan,’’ jelasnya.
Itu berarti, surat keputusan PSSI mengenai pembayaran maksimal 25 persen kepada pemain murni jadi kewajiban klub. LIB lepas tangan karena subsidi tidak dikucurkan. Yang pasti, sponsor utama LIB hanya mau mencairkan dana ketika ada pertandingan.
Sejauh ini, baru dua termin yang dibayarkan kepada klub Liga 1 dan Liga 2. Dua termin yang tentu tidak mencukupi seluruh pengeluaran klub. Apalagi, dalam tiga bulan, mulai April hingga Juni, klub dipaksa tetap membayar gaji pemain dan pelatih sebesar 25 persen meski tanpa pemasukan.
Kondisi ini tentu kian memorakporandakan finansial klub. Saat ini saja, untuk klub Liga 1, ada dua tim yang ketahuan menunggak gaji pemain. Yakni, PSS Sleman dan PSM Makassar. Klub-klub selama ini bertahan karena berharap subsidi bisa dicairkan LIB. Tapi, harapan itu sepertinya akan berujung kekecewaan.
Bagaimana dengan periode Juli– Agustus yang tak disebutkan dalam SK yang dikeluarkan federasi? Sudjarno mengungkapkan, pihaknya baru akan membayar subsidi lagi pada September mendatang. Yakni, satu bulan sebelum kompetisi lanjutan bergulir. Artinya, Juli–Agustus juga tidak akan ada subsidi.
Nilai subsidi yang akan diberikan mulai September naik dari Rp 520 juta menjadi Rp 800 juta per bulan.
Namun, kenaikan itu masih mendapat kritik dari peserta kompetisi. Angka tersebut dianggap belum sepadan dengan pengeluaran ketika melanjutkan kompetisi.
Namun, lanjut Sudjarno, angka itu masih akan didiskusikan. Artinya, belum fixed nilainya. Akan dibahas dalam rapat lanjutan yang direncanakan digelar akhir bulan ini.
Dia menjelaskan, jika nanti sudah disepakati nilainya, subsidi akan mulai dicairkan pada September. Pihaknya akan berkomitmen membayar tepat waktu selama kompetisi benar-benar dilanjutkan kembali. ’’Kami akan memberikan mulai September sampai akhir Liga 1 selesai di bulan Februari 2021,’’ tegasnya.