Jawa Pos

Kombinasik­an Banyak Program saat Daring

-

PEMBELAJAR­AN secara online atau dalam jaringan (daring) memang memberikan banyak tantangan bagi siswa dan guru. Dalam prosesnya, pihak sekolah harus menyesuaik­an dengan keadaan siswa masing-masing. Jarang sekali ditemukan satu pengajar hanya menggunaka­n satu aplikasi. Penggunaan beberapa aplikasi itu bisa saling melengkapi kekurangan aplikasi satu dan lainnya. Misalnya, yang dilakukan di SMA Kr Gloria 1.Siswadisek­olahyangte­rletakdiSu­komanungga­l tersebut memanfaatk­an paling tidak tiga aplikasi program. Untuk pengajaran secara klasikal, mereka menggunaka­n video conference Zoom. ’’Sedangkanl­earning system yang berisi materi sekolah dibantu dengan Schoology,’’ tutur Kennedy Yuandy, kepala SMA Kr Gloria 1

Untuk pemberitah­uan informasi masal dan sistem komunikasi, mereka juga memakai Gloria Apps. Hal tersebut digunakan untuk memfasilit­asi komunikasi antara siswa, orang tua, dan guru.

Hal serupa diungkapka­n Evlin Trihandari, Humas SD Margie. Di sekolahnya,Evlinjugam­enggunakan kombinasi dua aplikasi. Satu aplikasi chat room seperti Telegram, satunya untuk video conference. ’’Sebelumnya sempat pakai Zoom, sekarang Microsoft Teams,’’ ucapnya.

Aplikasi Telegram biasanya digunakan untuk komunikasi dua arah antara siswa dan guru. Selain itu, materi dikirim melalui chat room. ’’Guru bikin materi dalam bentuk video tutorial sebelum kita masuk kelas video conference,’’ jelas Evlin.

Selain menggunaka­n fasilitas aplikasi yang ada, sekolah bisa memanfaatk­an fasilitas yang digandeng pemerintah. Melalui Kemendikbu­d, pemerintah sudah menawarkan portal Sekolahmu. ’’Kami termasuk pakai Sekolahmu. Jadi, siswa bisa akses materi dari tempat lain dan kami juga bisa unggah materi kami sendiri,’’ ucap Principal Sekolah Cikal Hasto Pidekso.

Selama ini, pihaknya melakukan live teaching dengan Zoom. Pihaknya juga merekam pengajaran live teaching tersebut untuk diunggah. ’’Ini agar orang tua siswa juga bisa melihat materi apa hari ini. Usai pulang kerja, misalnya,’’ kata Hasto. Sistem pembelajar­an mereka juga menggunaka­n Google Classroom agar data siswa selalu tercatat rapi.

Selain pembelajar­an klasikal, sistem pembelajar­an daring membutuhka­n beberapa inovasi agar tetap memberikan dampak optimal. Ahli psikologi pendidikan dari Universita­s Ciputra Meilani Sandjaja MPsi berbagi beberapa cara pengajaran inovatif. Setelah penyampaia­n materi, siswa mesti diberi sesi refleksi.

Mei menegaskan, refleksi pembelajar­an siswa tak harus melalui tugas. Mei mencontohk­an sesi kuis singkat sebagai exit ticket. Sebelum keluar dari video conference, siswa harus memberikan kesimpulan singkat mengenai materi hari itu. ’’Jadi, sekolah ini isinya bukan hanya tugas online terus,’’ imbuhnya.

Selama pembelajar­an, Mei menekankan pentingnya melibatkan aspek fisik siswa. Caranya, bisa meminta siswa mencari benda yang sesuai dengan pembelajar­an. ’’Belajar bentuk persegi panjang, ambil benda apa yang sesuai,’’ tuturnya. Guru juga bisa menggunaka­n sistem role-play untuk mempelajar­i karakter tertentu. Dengan begitu, ada interaksi yang lebih menarik.

 ?? RIANA SETIAWAN/JAWA POS ?? TERAPKAN BERAGAM PROGRAM: Pengajar di SMA Gloria 1 Viananti Rahayu memandu MPLS secara daring di sekolahnya kemarin (18/7).
RIANA SETIAWAN/JAWA POS TERAPKAN BERAGAM PROGRAM: Pengajar di SMA Gloria 1 Viananti Rahayu memandu MPLS secara daring di sekolahnya kemarin (18/7).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia