PTS Salurkan Beasiswa kepada Mahasiswa Terdampak Pandemi
SURABAYA,JawaPos – Dampak pandemi ke berbagai sisi ikut dirasakan mahasiswa di sejumlah perguruan tinggi. Tidak sedikit yang merasa sulit membayar biaya kuliah. Problem tersebut berusaha dituntaskan pihak kampus dengan beasiswa. Ada pula yang memberikan keringanan atau potongan biaya kuliah bagi mahasiswa yang terdampak pandemi.
Salah satunya adalah upaya Universitas Kristen (UK) Petra melalui beberapa jenis beasiswa. Di antaranya, potongan uang pendaftaran rencana studi (UPRS) dan uang sumbangan penyelenggaraan pendidikan (USPP). Beberapa jenis beasiswa itu pun sudah mulai dibagikan kepada mahasiswa yang dianggap layak dan benar-benar membutuhkan berdasar seleksi ketat.
’’Setiap jenis beasiswa beda di pemotongan biaya studinya. Ada yang 100 persen dan ada yang tidak. Bergantung hasil wawancara yang bersifat rahasia,’’ ungkap Ajeng Dyah Puspitasari, koordinator humas UK Petra.
Total, ada 215 mahasiswa yang mendapatkan beasiswa kategori Beasiswa Petra Peduli Covid19 tersebut. Salah satunya adalah Grace Layrensius, mahasiswa prodi ilmu komunikasi angkatan 2018. Dia bersyukur dan terbantu dengan beasiswa tersebut
’’Wawancaranya dilakukan secara online. Sempat merasa kecil hati karena saya pikir pasti banyak juga yang butuh beasiswa ini,’’ ucapnya saat dihubungi Jawa
Pos kemarin (18/7).
Grace merupakan tenaga freelance di salah satu event organizer. Sebelum pandemi, dia berkuliah sembari bekerja. Selama wabah, praktis dia tidak bisa melakoni pekerjaan freelance lagi. Sebab, kegiatan di bidang event organizer wedding planner juga otomatis terhenti akibat pandemi. ’’Saya kerja sejak semester pertama supaya bisa bayar kuliah sendiri dan nggak minta-minta lagi ke orang tua,’’ katanya.
Rektor UK Petra Prof Djwantoro Hardjito menjelaskan, sebelumnya semua penerima beasiswa harus mengajukan diri dan memenuhi syarat yang diminta. Dengan begitu, beasiswa hanya diberikan kepada yang benar-benar membutuhkan. ’’Biarlah yang kuat membantu yang lemah. Kita semua berupaya melalui berbagai cara agar tidak ada satu pun mahasiswa yang drop out.
Sementara itu, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) juga berupaya memberikan berbagai bentuk keringanan. Wakil
Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unusa Prof Kacung Marijan menyatakan bahwa kampus tengah membuat gerakan mobilisasi dana. Tujuannya, menutup kekurangan SPP yang dibayarkan mahasiswa. ’’Prinsipnya, jangan sampai mahasiswa itu DO. Dibayarkan dulu adanya berapa. Nanti kekurangannya kami carikan gantinya untuk ditutupi,’’ jelasnya.
Selain itu, mahasiswa bisa mengajukan cicilan atau keringanan bagi yang benarbenar membutuhkan beasiswa maupun potongan biaya kuliah.