Perketat Pemeriksaan Hewan Ternak
BANGKALAN, Jawa Pos – Volume pengiriman hewan ternak ke luar provinsi cukup tinggi. Balai karantina pertanian memperketat pemeriksaan kesehatan hewan itu sebelum dikirim. Apalagi menjelang perayaan Idul Adha yang membuat kebutuhan sapi dan kambing melonjak.
Kepala Balai Karantina Pertanian Bangkalan Agus Mugiyanto menyatakan, pemeriksaan kesehatan hewan diperketat. Tujuannya, kualitas hewan ternak yang dikirim terjamin baik.
Pemeriksaan dilangsungkan di
Laboratorium Karantina Pertanian Bangkalan. Tempat penelitian itu terakreditasi dengan Nomor LP-1013IDN sejak 2016. Laboratorium tersebut juga memiliki Nomor ISO SNI/IEC 17025: 2017.
Ruang lingkup yang terakreditasi adalah pengujian deteksi antibodi
brucella abortus dengan metode uji rose bengal test (RBT). Melalui pengujian tersebut, penyakit yang bisa menular pada manusia itu bisa terdeteksi. ’’Sebagai bentuk antisipasi, semua sapi yang akan dikirim ke luar provinsi diuji secara selektif sehingga kondisi kesehatannya dipastikan baik,’’ katanya kemarin (18/7).
Anita Hapsari, penanggung jawab Laboratorium Karantina Pertanian Bangkalan, menambahkan bahwa pemeriksaan itu dilakukan dalam rangka menjamin kualitas hewan ternak. Juga, mendorong peningkatan kualitas kelembagaan laboratorium.
Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian (BBUSKP) mengadakan uji profisiensi. Uji tersebut bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh kinerja Labortorium Karantina Pertanian Bangkalan. ’’Pengujian sampel darah sapi dengan metode rose bengal
test,’’ katanya.
Kepala Dinas Peternakan Bangkalan Ahmad Hafid mengatakan, dalam rangka memastikan kualitas hewan ternak, pihaknya bekerja sama dengan balai karantina. Kesehatan setiap hewan dicek. ’’Kami menjalin kerja sama dengan balai karantina pertanian untuk pengecekan hewan. Sebab, pengecekan itu memang wilayah Pemerintah Provinsi Jawa Timur,’’ jelasnya.