Pengiriman Hewan di Pelabuhan Naik
Sapi dari NTT Diangkut ke Surabaya via Laut
SURABAYA, Jawa Pos – Meski terjadi pandemi Covid-19, antusiasme masyarakat untuk berkurban diprediksi masih tinggi tahun ini. Hal itu bisa dilihat dari tingginya arus bongkar muat ternak di Pelabuhan Tanjung Perak. Pengiriman hewan ke Surabaya meningkat jika dibandingkan dengan tahun lalu.
Dari catatan PT Pelindo III Regional Jatim, pengiriman sapi selama Januari– Juni 2019 mencapai 1.075 ekor. Angkanya meningkat sekitar 3 persen tahun ini. Pada periode yang sama tahun ini, jumlah sapi yang dikirim ke Surabaya mencapai 1.106 ekor.
Kepala Humas PT Pelindo III Regional Jatim Rendy Fendy menjelaskan, seluruh pengiriman hewan dipusatkan di Dermaga Kalimas. Pengangkutan menggunakan kapal kayu. Dia menambahkan, rata-rata sapi didatangkan dari NTT dan NTB kemarin (18/7).
Dia menjelaskan, sapi-sapi itu tidak hanya dipesan masyarakat Surabaya. Sebagian dikirim ke kota lain di luar
Jatim. Bahkan, ada yang dibawa via darat ke DKI Jakarta dan Jabar.
Berdasar keterangan Rendy, peningkatan pengiriman sapi memang terjadi sebelum Idul Adha. Tepatnya Juni–Juli. PT Pelindo III telah mengantisipasi naiknya bongkar muat.
Tidak hanya mengeruk kolam, Pelindo juga mengaspal dermaga yang sempat rusak. Perbaikan dilakukan agar truktruk pengangkut barang bisa melenggang mulus di sekitar Dermaga Kalimas.
Rendy memaparkan, peningkatan arus pengiriman hewan disebabkan banyak hal. Bukan hanya antusiasme masyarakat untuk berkurban. Peningkatan pengiriman ternak juga dipengaruhi naiknya konsumsi daging masyarakat Jatim.
Sebelumnya, upaya untuk memenuhi kebutuhan hewan kurban juga dilakukan oleh Perusahaan Daerah Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Surya. BUMD itu menyiapkan seribu sapi untuk dijual. Ada berbagai jenis sapi yang diperdagangkan.
Harga sapi-sapi itu beragam. Yang paling murah Rp 17 juta. Selain menjual hewan kurban, RPH membuka jasa layanan pemotongan. Proses tersebut dilakukan sesuai protokol Covid-19.