Menceritakan Indonesia lewat Cita Rasa
SURABAYA, Jawa Pos – Masakan Nusantara memang sangat banyak jumlahnya, mengingat setiap daerah punya makanan khas masingmasing. Dari situ, Andry Ekaprasetya ingin mengenalkan berbagai masakan Nusantara itu di Surabaya. Setelah beberapa lama menjelajahi Jogja, Semarang, dan Wonosobo, Andry mengenal banyak masakan yang unik. Salah satunya Mie Ongklok.
Dibuat dengan ongklok yang berasal dari anyaman bambu, mi tersebut menjadi berbeda. ”Ini dulu ceritanya dibuat oleh juru masaknya pemerintahan Belanda yang ada di Wonosobo pada tahun 1888,” jelasnya saat ditemui dalam live cooking di Four Points Pakuwon Indah. Karena zaman dulu masih jarang sekali ada aluminium atau besi, ongklok yang menjadi alat untuk mengaduk mi tersebut.
Pria yang menjabat banquet head chef Djaman Doeloe Four Points Pakuwon Indah Surabaya itu kembali bercerita bahwa yang menjadikan Mie Ongklok tersebut istimewa adalah dari segi kaldunya. ”Membuat kaldunya aja butuh waktu kurang lebih 3–4 jam. Itu terdiri atas perpaduan kaldu sapi, udang kering, dan gula Jawa,” ujarnya.
Perpaduan tersebut menciptakan rasa yang manis tapi tidak bikin enek. Terlebih, isinya juga bukan hanya mi, tapi potongan daging hingga taoge. Yang berbeda lagi, dalam memakan mi tersebut, harus ada tiga pendamping. Yakni, sate sapi bumbu kacang, tempe kemul, dan keripik tahu. ”Kalau nggak ada ini, rasanya kurang pas,” sambungnya.
Dari berbagai bahan makanan yang hadir dan membawa cita rasa khas sebuah daerah yang jarang dikenal di Surabaya, Andry mengaku punya pesan tersendiri saat membuatnya. ”Saya sebenarnya ingin menceritakan Indonesia lewat bahan makanan, pembuatannya, hingga cita rasanya. Jadi, nggak sekadar dinikmati saja,” pungkasnya.