Titip Bawa Sastra ke Anak-Anak Muda
SUDAH lewat sekian lama, tapi kepergian sang guru membawa ingatan Tatyana Soebianto kepada titipan itu. Agar dia dan sejumlah kawan terus mendukung gerakan memopulerkan sastra di kalangan anak-anak muda.
’’Pak Sapardi ingin agar anak-anak muda lebih mengenal puisi dengan cara yang ringan, misalnya melalui musikalisasi puisi,’’ kata Nana, sapaan Tatyana Soebianto.
Sapardi Djoko Damono, pengajar Nana semasa kuliah di Universitas Indonesia, memang sangat mendukung upaya membawa puisi ke ranah yang lebih luas
Dalam sebuah acara bincangbincang dengan Najwa Shihab dan Joko Pinurbo di Taman Ismail Marzuki, Sapardi menyebut karyanya, ’’Aku Ingin’’, tak akan dikenal luas seandainya tidak dinyanyikan oleh duet Ari Malibu-Reda Gaudiamo. ’’Puisi itu bunyi. Puisi itu harus dinyanyikan,’’ kata Sapardi ketika itu.
Nana pun bertekad melanjutkan titipan sang guru itu. ’’Saya dan Reda tetap menjalankan pesan bapak untuk menghidupkan sastra di kalangan pemuda. Melalui jalan kami, musikalisasi puisi,’’ paparnya.
Mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, yang juga sering membuat serta membaca puisi di sejumlah forum, termasuk yang ikut kehilangan atas kepergian Sapardi. ’’Mari kita semua mengenangnya dengan cara membaca dan merenungi kata-katanya,’’ tuturnya.
Penulis skenario film Titien Wattimena mengaku bangga dan beruntung bisa bekerja sama secara dekat dengan penyair kelahiran Solo 80 tahun silam itu. Persisnya saat menggarap skenario film Hujan Bulan Juni.
Film rilisan 2017 yang dibintangi Velove Vexia dan Adipati Dolken tersebut merupakan adaptasi dari novel dan puisi karya Sapardi. Selama masa pembuatan skenario, Titien memang menghabiskan waktu bersama Sapardi. ’’Ini kan dibuat dari karya beliau, jadi ya saya harus meminta arahan dan masukan dari Pak Sapardi,’’ ujar Titien saat dihubungi kemarin sore.
Selama pembuatan skenario, Titien menyatakan bahwa Sapardi enggan ikut campur dalam proses kreatif. Seluruh proses diserahkan ke tangan Titien.
Perempuan yang juga menulis naskah film Dilan 1991 itu diberi kebebasan untuk menerjemahkan karyanya. ’’Dia sangat percaya bahwa saya bisa mengadaptasi karyanya dengan baik,’’ katanya.
Titien memberi contoh saat dirinya hendak menggambarkan karakter dan nasib Sarwono, tokoh utama yang diperankan Adipati. ’’Kata Pak Sapardi, ’Terserah kamu aja’. Kata beliau, karakter yang di film nggak ada hubungannya sama di buku,’’ ujar penulis 44 tahun tersebut.
Sebagai penulis naskah film yang sering mengadaptasi dari karya tulis, Titien mengaku banyak belajar dari Sapardi. Apalagi, Sapardi menulis buku Alih Wahana. ’’Kata beliau, skenario film adalah titik pertemuan dan perpisahan antara film dan buku. Itu yang jadi pegangan saya dan saya ingat terus,’’ ujarnya.