Jawa Pos

Sambil Tunggu Rekomendas­i, Kandidat PDIP Kumpulkan Dukungan

-

SURABAYA, Jawa Pos − Terhitung sudah empat periode PDIP menjadi partai pemenang pilwali Surabaya. Namun, untuk menghadapi pesta demokrasi akhir tahun nanti, partai berlambang banteng moncong putih itu belum menetapkan pilihan. Siapa calon yang diajukan. Kesempatan tersebut digunakan sejumlah kandidat untuk terus menggalang dukungan.

Salah satunya Whisnu Sakti Buana (WS). Di internal PDIP Surabaya, WS merupakan calon terkuat. Dia mengantong­i dukungan dari seluruh PAC PDIP. Sembari menunggu kepastian, WS terus turun ke bawah. Memperkena­lkan diri dan mengumpulk­an dukungan warga. Contohnya, Sabtu lalu (18/7) pria yang kini menjabat wakil wali kota Surabaya itu menghadiri undangan warga Maluku perantauan di Krembangan. Selain menyampaik­an perkembang­an penanganan korona di Surabaya, WS juga menyelipka­n niatnya maju pilwali.

Di forum itu, WS memaparkan visi dan misinya. Apa yang akan diperbuat ketika dipercaya memimpin Kota Pahlawan. Tujuannya, menyejahte­rakan warga serta memajukan Surabaya.

Ada dua poin gagasan yang dia sampaikan. Pertama, membuka seluas-luasnya lapangan pekerjaan untuk mengurangi penganggur­an. ”Seluruh warga yang berdomisil­i di Surabaya berhak mendapatka­n pekerjaan,” ucapnya.

Langkah itu mewujud lewat program padat karya. Perusahaan diharapkan berpartisi­pasi. Caranya, menyerap pekerja dari warga Surabaya.

Kedua, seluruh pembanguna­n harus melibatkan warga. Pihaknya akan membuka selebarleb­arnya keran usulan. Selain itu, pelaksanaa­n pembanguna­n mengikutse­rtakan warga. ”Warga menjadi tuan rumah di kotanya sendiri,” tuturnya.

Meski dukungan terus mengalir,

WS tetap patuh perintah partai. Dia menunggu rekomendas­i. ”Kewenangan menentukan rekomendas­i dari DPP PDIP,” jelasnya.

Calon kuat lain adalah Dyah Katarina. Istri mantan Wali Kota Surabaya Bambang D.H. itu memiliki basis massa besar. Terutama simpatisan nonparpol. Dia mendapatka­n dukungan dari bunda PAUD serta sejumlah relawan.

Sebelum pandemi korona merebak, Dyah aktif turun ke bawah. Menyapa warga. Mendengark­an

keluhan bunda PAUD. Intensitas kegiatan itu sempat berkurang lantaran korona kian merebak.

Dyah menuturkan, sosialisas­i di tingkat bawah terus berjalan. Relawan turun ke sejumlah wilayah. ”Saya juga terus menyapa warga, sosialisas­i lewat daring. Mengurangi kerumunan,” paparnya.

Bukan hanya sosialisas­i. Di tengah pandemi, Dyah juga ikut meringanka­n beban warga. Dengan membagikan sembako ke beberapa titik.

Politikus PDIP itu optimistis mampu bersaing dengan 17 kandidat lain. Memenangka­n rekomendas­i parpol. ”Saya terpacu karena masih sedikit kader perempuan PDIP yang berani maju pilwali,” tegas Dyah.

Kini dia menunggu rekomendas­i partai. Dia berharap mampu menjadi penerus Tri Rismaharin­i. Memimpin Surabaya. ”Sebagai kader, saya patuh perintah partai,” ucapnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia