Harus Steril dari Suporter
Lampu Hijau Satgas Covid-19 untuk Melanjutkan Kompetisi
JAKARTA, Jawa Pos – Syarat terakhir PSSI untuk bisa melanjutkan kompetisi musim ini akhirnya didapat. Kemarin (22/7) Satgas Covid-19 memberikan lampu hijau kepada PSSI. Mereka setuju kompetisi Liga 1 dan Liga 2 dilanjutkan dengan beberapa syarat yang harus dijalankan secara baik.
Persetujuan itu didapat setelah Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan bersama petinggi PSSI dan direksi LIB berkunjung ke Graha BNPB kemarin. Di tempat tersebut, pria yang akrab disapa Iwan Bule itu dan jajarannya disambut langsung oleh Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo. Awalnya, Iwan Bule datang hanya untuk meminta arahan dan petunjuk dalam melanjutkan kompetisi 2020.
Ternyata, dalam obrolan, Doni tidak ragu mengizinkan PSSI untuk kembali memutar roda kompetisi di tengah pandemi korona. Sikap itulah yang selama ini dinanti PSSI. ’’Prinsipnya, beliau memberikan dukungan kepada PSSI. Hanya, ada beberapa hal yang harus disepakati PSSI serta seluruh komponen sepak bola, termasuk suporter,’’ beber Iwan Bule.
Ya, suporter menjadi salah satu hal yang paling disorot Satgas Covid-19. Dalam penjelasannya kepada Iwan Bule, Doni berharap pertandingan Liga 1 ataupun Liga 2 benar-benar steril dari suporter. Artinya, tanpa penonton. ’’Tentu kami mengikuti beberapa liga yang ada di dunia, yaitu tanpa penonton. Beliau memberikan izin jika itu dilakukan,’’ paparnya.
Hal lain adalah masalah protokol kesehatan. Mantan Kapolda Metro Jaya itu menyatakan bahwa Satgas Covid-19 tidak mau main-main dalam penerapan protokol kesehatan. Semua tahap untuk menjalankan protokol kesehatan harus benar-benar diterapkan selama kompetisi dilanjutkan. ’’Tentu protokol kesehatan jadi sarat utama. Dan kabar gembiranya, beliau (Doni) akan memberikan bantuan swab test kepada PSSI. Ini salah satu hal yang menggembirakan untuk kami,’’ jelasnya.
Doni pun mengapresiasi langkah PSSI yang ingin melanjutkan kompetisi. Dia mendukung penuh. Sebab, dalam penjelasan Iwan Bule, kompetisi yang bergulir pada Oktober mendatang sudah mengikuti protokol kesehatan. Tanpa penonton dan beberapa tahapan lain untuk para peserta.
Namun, dia tetap berharap PSSI lebih giat berkampanye agar suporter tidak datang ke stadion. Edukasi yang diberikan harus lebih gencar. Sebab, jika hal tersebut dilanggar, bukan tidak mungkin sepak bola menjadi klaster baru dalam persebaran Covid-19. ’’Kami mengharapkan PSSI agar mengajak seluruh suporter hanya menonton lewat siaran televisi ataupun streaming,’’ ucapnya.
Nah, agar hal tersebut terealisasi, Doni menyarankan PSSI mengajak beberapa figur sepak bola untuk ikut mengedukasi suporter. Harapannya, suara para figur itu bisa didengar dan ditaati dengan baik. ’’Ya, itu lebih efektif dan didengar masyarakat. Karena mereka dijadikan panutan dan memiliki fans yang banyak,’’ ujarnya.
Sementara itu, Media Officer Arema FC Sudarmadji mengatakan senang dengan didapatnya persetujuan Satgas Covid-19 untuk melanjutkan kompetisi. Namun, persetujuan itu tetap harus dilihat secara serius dengan memberikan bukti bahwa Liga 1 bergulir benar-benar dengan protokol kesehatan yang ketat. ’’Arahan dari Satgas Covid-19 harus menjadi prioritas semua stakeholder sepak bola Indonesia,’’ katanya.
Di luar itu, Sudarmadji tetap berharap ide Arema FC untuk menggelar pertandingan simulasi sebelum kompetisi dilanjutkan lagi tetap diwujudkan. Dengan adanya simulasi, dia melihat PSSI maupun LIB bisa menemukan celah kesalahan ataupun kekurangan dalam penerapan protokol kesehatan. ’’Ini juga penting agar kebiasaan pola hidup baru di sepak bola bisa berjalan,’’ ungkapnya.