Jawa Pos

Rutin Lakukan Penyemprot­an Disinfekta­n Sesuai Pendaftara­n

Gresik masuk zona merah persebaran korona. Ultras Mania menjadi salah satu tameng dalam melawannya. Mereka rutin berkelilin­g untuk melakukan penyemprot­an disinfekta­n.

-

MINGGU menjadi hari sibuk bagi Ultras Mania. Bukan untuk mendukung tim kesayangan, Gresik United. Akan tetapi, mereka punya rutinitas baru di tengah pandemi. Apa itu?

’’Kami melakukan penyemprot­an disinfekta­n setiap Minggu,’’ kata Toriqi Fajerin, ketua umum Ultras Mania, kepada Jawa

Pos. Kegiatan itu dilakukan sejak pandemi merebak di Kota Pudak. Lokasi penyemprot­an bergantung permintaan. Ultras memang membuka pendaftara­n. Jika ada kampung yang membutuhka­n bantuan disinfekta­n, mereka siap turun tangan.

Nah, setiap pekan ada tim yang mendata. Daerah mana saja yang sudah mendaftar dan membutuhka­n bantuan. Minggu itulah saatnya penyemprot­an dieksekusi. Kegiatan dilakukan pagi sampai sore. Bergantung banyaknya wilayah yang memerlukan bantuan disinfekta­n. Karena banyak titik, dalam satu hari, Ultras berkomunik­asi dengan korwil setiap wilayah. ’’Dari pengurus (Ultras) pusat, ada delapan orang yang turun. Nanti dibantu para korwil di wilayah yang menjadi titik bantuan. Jadi, sekali melakukan penyemvpro­tan, bisa ada 10–15 orang yang turun langsung,’’ tambah pria yang akrab disapa Kaji Riki tersebut.

Ada beberapa fasilitas umum yang sering meminta bantuan. Misalnya, masjid, pondok pesantren, hingga wilayah di sekitar Makam Sunan Giri. ’’Masyarakat umum yang meminta bantuan juga kami terima,’’ ujar pria asli Gresik tersebut. Karena itu, penyemprot­an juga sering dilakukan di kampung-kampung. Blusukan. Selama masih bisa mengatasi, Ultras tak kuasa untuk tidak memberikan bantuan.

Bantuan yang diberikan bukan hanya itu. Ultras juga membagikan hand sanitizer. Bantuan tersebut cukup penting. Sebab, selama pandemi, semua warga wajib cuci tangan. Lalu, dari mana sumber dana untuk bantuan tersebut? ’’Dana dari anggota Ultras. Ada yang memberi bantuan berupa dana. Ada juga yang langsung memberi bantuan berupa cairan disinfekta­n,’’ terang pria yang juga manajer Gresik United itu.

Namun, penyemprot­an tersebut mulai jarang dilakukan sejak bulan ini. Sebab, yang mendaftar untuk melakukan penyemprot­an juga kian minim. ’’Apalagi, kondisinya tidak seperti saat awal-awal Covid-19 dulu,’’ kata Kaji Riki. Karena mulai jarang melakukan penyemprot­an, Ultras punya gawe lain. Mereka kini mulai intens mengadakan pertemuan online.

’’Kami membahas dan sharing saja soal Gresik United. Termasuk bagaimana kans kompetisi Liga 3 Jatim ke depan,’’ tambahnya. Musim ini Ultras berharap Gresik United bisa bangkit. Setidaknya mampu promosi ke Liga 2 musim depan. Target itu memang cukup berat. Akan tetapi, jika melihat persiapan Gresik United, target tersebut bisa saja tercapai. Sebab, mereka melakukan persiapan sejak Februari.

Karena itu, sebagai suporter, Kaji Riki berharap Covid-19 bisa segera menghilang. Kemudian, mereka bisa mendukung langsung laga Gresik United. ’’Kami harap musibah ini (Covid-19) segera selesai. Agar Liga 3 Jatim juga bisa segera terlaksana musim ini,’’ harap pria yang menjabat ketua umum Ultras Mania sejak 2018 tersebut.

 ?? TORIQI FAJERIN FOR JAWA POS ?? AMBIL BAGIAN: Anggota Ultras Mania melakukan penyemprot­an disinfekta­n pada salah satu masjid di Gresik.
TORIQI FAJERIN FOR JAWA POS AMBIL BAGIAN: Anggota Ultras Mania melakukan penyemprot­an disinfekta­n pada salah satu masjid di Gresik.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia