Integrasi Wisata Mangrove Gunung Anyar
Manfaatkan Kawasan Konservasi dengan Berdayakan Masyarakat
SURABAYA, Jawa Pos – Kawasan pantai timur Surabaya (pamurbaya) merupakan bentang erosi bagi kota. Di sisi lain, tempat itu berpotensi menjadi destinasi wisata alam. Salah satunya dengan integrasi antartitik yang sudah terbentuk.
Di Kecamatan Gunung Anyar misalnya, ada dua titik yang menjadi pintu masuk susur sungai ke kawasan muara mangrove. Yakni, wisata nelayan Bintang Mangrove dan Kebun Raya Mangrove (KRM). Keduanya berada di wilayah Kelurahan Gunung Anyar Tambak.
Di Bintang Mangrove, nelayan didorong untuk terlibat dalam pengembangan ekowisata. Koordinator Wisata Nelayan Bintang Mangrove Slamet Efendi mengatakan, selama ini yang menjadi andalan di kawasan itu adalah belanja ikan segar. ’’Jadi, mulai jam sembilan biasanya orang-orang datang ke sini. Saat itu nelayan yang baru melaut naik ke daratan. Bisa belanja ikan segar,’’ katanya.
Menjelang sore, ada produsen ikan asap. Selain membeli, pengunjung bisa belajar langsung tentang cara pengasapan ikan. Mulai ikan disiapkan hingga dijual.
Slamet menambahkan, pihaknya juga menawarkan wisata susur sungai. Dari pos Bintang Mangrove hingga muara atau bisa juga ke KRM. ’’Nah, kami terus dorong agar rute yang menghubungkan dua titik diintegrasikan,’’ jelasnya.
Slamet menyebutkan, ratarata pengunjungnya adalah grup atau kelompok. ’’Mereka bisa memilih rutenya seperti apa. Plus, kami sediakan paket lengkap dengan menu masakan khas laut. Ibu-ibu di kampung itu yang digerakkan,’’ tuturnya.
Hal yang sama dilakukan di KRM. Pengunjung bisa memilih rute mereka. Bisa tersambung juga dengan wisata nelayan Bintang Mangrove.
Sementara itu, Camat Gunung Anyar Maria Agustin Yuristina mengatakan, upaya untuk mendorong pengembangan wisata mangrove terus dilakukan. ’’Tapi, kembali lagi, hal ini turut melibatkan masyarakat. Sebab, merekalah yang terlibat langsung di dalamnya,’’ jelasnya.
Salah satunya melalui pembentukan kelompok sadar wisata (pokdarwis). Kelompok itu saat ini menjadi salah satu elemen penting pembentukan pemberdayaan masyarakat sekaligus pemanfaatan kawasan konservasi.
Maria mengatakan, saat ini pihaknya fokus mengembangkan perluasan lahan dan penjagaan kawasan konservasi itu. Meskipun kejahatan lingkungan seperti pembalakan minim, pengawasan tetap dilakukan. ’’Kami rutin lakukan pengawasan di kawasan ini. Memastikan semuanya aman,’’ katanya.
Kecamatan bersama dinas ketahanan pangan dam pertanian (DKPP) juga berupaya mengembalikan fungsi lahan menjadi area konservasi. Banyak aset pemkot yang masih dimanfaatkan masyarakat untuk tambak. ’’Begitu selesai panen, langsung dialihfungsikan untuk penanaman,’’ tandasnya.