Dua Minggu, Dishub Jaring 367 Pelanggar
Mayoritas Tak Pakai Masker saat di Dalam Angkot
SURABAYA, Jawa Pos – Razia masker di dalam kendaraan masif digelar. Bahkan, saat ini sudah ada 367 warga yang terjaring. Semua juga diberi sanksi tegas. Salah satunya menyita e-KTP selama dua pekan. Meski begitu, dishub menyatakan telah terjadi penurunan pelanggaran 45 persen.
Razia masker di dalam angkutan dilangsungkan sejak awal dua minggu lalu. Saat ini setidaknya sudah ada tujuh kali razia. Kegiatannya dilaksanakan di beberapa jalan protokol. Salah satunya Jalan Darmo dan Diponegoro. ’’Kami rutin gelar ini di beberapa titik,’’ kata Kabid Angkutan Dishub Surabaya Sunoto kemarin sore (22/7).
Dari tujuh kali razia, dishub sudah menjaring 367 pelanggar. Jenis pelanggarannya adalah tidak menggunakan masker. Berbagai sanksi tegas juga diberikan petugas. Mulai dihukum di tempat hingga dibawa ke kantor satpol PP kota.
Sunoto menuturkan, khusus yang dibawa ke satpol PP akan didata. Kartu identitas mereka juga disita. Bahkan hingga 14 hari lamanya. Sementara itu, sanksi di tempat berupa pushup atau membersihkan lingkungan. Tujuannya, memberikan efek jera.
Meski jumlah pelanggar mencapai ratusan, jika dilihat dari berbagai razia, saat ini sudah menurun. Jika diamati berdasar data, pelanggaran telah menurun sekitar 45 persen. Dengan kata lain, kesadaran warga terhadap protokol kesehatan sudah tinggi.
Hal tersebut bisa dilihat dari jumlah pelanggar yang selalu menurun tiap hari. Menurut Sunoto, razia di dalam angkot tidak hanya menyasar transportasi publik. Tetapi juga kendaraan pribadi. Sebelumnya, banyak pengendara atau penumpang yang belum menggunakan masker. ’’Kalau sekarang banyak yang sudah taat,’’ paparnya.
Upaya tersebut dilakukan tidak lain untuk membuat masyarakat mematuhi protokol kesehatan. Meski saat di dalam kendaraan. Sunoto menambahkan, pihaknya juga rutin membagikan hand sanitizer dan masker kepada pengemudi angkot. Harapannya, penumpang bisa nyaman saat di dalamnya.