Tidak Ada Kata Pensiun bagi Doddy Hernanto
Satukan Kanvas dan Musik
SURABAYA, Jawa Pos – Melukis di kanvas hitam sudah menjadi ciri khas Doddy Hernanto dalam menuangkan ide-idenya. Namun, ciri khas itu tidak berhenti pada kanvas hitam dan tinta putih. Namun, dia membubuhkan hal berbeda lainnya. Mulai gambar yang bisa bergerak atau animasi sampai sentuhan musik. Menjadi berbeda bisa dikatakan sebagai jalan ninja Mr D, panggilan akrab Doddy Hernanto.
Dia mencintai dunia gambar dan musik sejak kecil hingga usianya yang kini tidak lagi muda. Menggabungkan dua hal yang disukainya itu diibaratkan sebagai pelengkap. ”Semua hal di dunia ini kan sebenarnya berpasang-pasangan. Ada baik dan buruk, ada senang dan sedih, termasuk ada hitam dan putih, serta ada melukis dan bermusik. Hal itu semuanya untuk keseimbangan,’’ tuturnya. Itulah yang ingin diterapkan dalam karyanya.
Ciri khasnya dalam menggambar dengan tinta putih di atas kanvas hitam ternyata juga mempunyai filosofi tersendiri. ”Ibaratnya itu seperti black hole. Dulu dunia itu nggak karu-karuan. Di manamana ada kejahatan. Akhirnya, diturunkanlah agama yang mempunyai aturan-aturan di dalamnya. Jadi, gambar dengan warna putih di atas kertas hitam ini setidaknya ingin sedikit memperbaiki keadaan,” terangnya.
Dari kebiasaannya menggambar di kanvas hitam, Mr D kini juga memiliki harapan baru yang terus muncul. Salah satunya adalah menerbitkan buku tentang sketsa. Khususnya sketsa white-on-black yang sudah menjadi ciri khasnya.
Sementara itu, berbicara soal hobi bermusik, Doddy menyebut bahwa tiada hari tanpa bikin musik. ”Jadi, misalnya lagi diem-diem, saya biasanya nge-listing mau bikin gambar apa. Terus, kalau lagi nggak gambar, saya bakal dengerin musik. Yang akhirnya bikin musik sendiri juga.
Inilah salah satu cara saya agar hidup lebih hidup,” ceritanya tentang kesehariannya dalam berkarya tersebut.
Kemudian, setelah menggabungkan gambar dengan musik pada karyanya, Doddy biasa menambahkan efek bergerak di gambarnya atau animasi. Jadi, saat gambar itu di-scan, akan muncul gambargambar lain yang ditambahkannya. ”Ini sebenarnya untuk membuat kesan gambar lebih mengena lagi dan orang-orang bisa lebih memahami. Soalnya, orang-orang akan menerka berbeda-beda. Saat mereka sudah melihat tambahan gambar yang lain, harapannya penerkaan itu bisa jadi lebih jelas,” paparnya.
Doddy seperti tengah mengawinkan unsur analog dengan digital. Dua hal yang berbeda, tetapi bisa saling melengkapi untuk menciptakan karya yang lebih unik lagi. Dari kegiatannya menggabung-gabungkan berbagai hal kesukaannya itu, Doddy tidak merasa akan ada masa pensiun baginya. ”Kalau menggambar dan bermusik ini, rasanya nggak ada pensiunnya. Sebatas saya masih bisa menggoreskan tinta dan memetik gitar, masa tua saya ini bakal saya nikmati untuk membuat karya-karya baru lagi,” jelasnya.