Trump Kerahkan Pasukan Federal
Bukannya Tenang, Situasi Malah Tegang
PORTLAND, Jawa Pos – Mata Wali Kota Portland Ted Wheeler memerah. Petugas langsung mengamankannya dari kerumunan massa Rabu malam (22/7). Wheeler sejatinya ingin menenangkan demonstran. Nahas baginya, petugas keamanan federal menambakkan gas air mata saat dia masih berada di tengah-tengah massa. ”Rasanya menyengat dan membuat sulit bernapas,” ujarnya kepada The New York Times.
Wheeler tidak tahu kenapa gas air mata ditembakkan, padahal tidak ada hal yang dianggap genting sehingga perlu melakukannya. Menurut dia, petugas federal bereaksi terlalu berlebihan dalam menanggapi situasi.
Ribuan orang yang beraksi di Portland malam itu adalah mereka yang menuntut keadilan atas pembunuhan George Floyd Mei lalu. Versi polisi, demonstran melemparkan suar dan beberapa barang lain ke kompleks pengadilan federal sehingga terjadi kebakaran kecil. Karena itulah, gas air mata ditembakkan agar massa membubarkan diri.
Sejatinya aksi Black Lives Matter (BLM) mulai mereda awal Juli lalu. Tapi, beredar kabar petugas federal dengan baju kamuflase menculik para demonstran dan memasukkan mereka ke mobil tanpa nomor polisi. Kini ribuan orang turun ke jalan hampir setiap hari.
Wheeler sudah menentang penempatan pasukan federal di wilayahnya. Alih-alih mengamankan, mereka justru dituding membuat situasi kian tegang karena menggunakan taktik yang kasar dan melanggar hukum. Sayangnya, Presiden AS Donald Trump tak mau menarik mereka.
Trump justru mengerahkan pasukan yang sama ke Chicago, Albuquerque, New Mexico, dan
Kansas City. Mereka terdiri atas FBI, Dinas Marsekal AS, Badan Penegakan Hukum Narkoba, serta Biro Alkohol, Tembakau, dan Senjata Api. Pengerahan pasukan federal itu dinamakan Operasi LeGend yang diambil dari nama balita 4 tahun LeGend Taliferro yang tertembak dan tewas ketika tidur pada 29 Juni lalu di Kansas City.
Versi Trump, penempatan pasukan itu dilakukan untuk memerangi kekerasan dengan senjata api. Sehari sebelumnya, 15 orang tertembak dalam acara pemakaman di Chicago. Beberapa orang menembak membabi buta dari dalam mobil. Pemerintah menegaskan bahwa pasukan paramiliter itu tidak akan diterjunkan untuk menangani demonstran seperti di Portland. ”Kami ingin membuat pasukan penegak hukum lebih kuat, bukan lebih lemah,” tegas Trump seperti dikutip Agence France-Presse dalam sesi konferensi pers.