PDIP Sasar Seluruh Kalangan Pemilih
MESKI Surabaya masih menjadi kandang banteng, PDIP tidak ingin berlehaleha. Apalagi, target yang diusung dalam pilwali Surabaya kali ini cukup jelas. Yakni, mempertahankan kemenangan dalam edisi pilwali langsung tiga edisi berturut-turut.
Wakil Sekretaris DPC PDIP Ahmad Hidayat menuturkan, PDIP tidak ingin melepaskan Surabaya. ’’Surabaya menjadi salah satu daerah yang benar-benar strategis untuk kekuatan nasionalis,’’ ucapnya. Di Jawa Timur, Surabaya memang dikenal sebagai salah satu daerah dengan preferensi politik nasionalis dan rasional.
Itu terbukti dalam tiga pelaksanaan pilwali sebelumnya. Pada pilwali 2005, PDIP mengajukan Bambang D.H.-Arif Afandi. Keduanya meraup 492.999 suara. Menggungguli tiga pasangan lain. Yaitu, Alisjahbana-Wahyudin Husein, Erlangga Satriagung-A. Hermas Thony, serta Gatot Sujitno-Benyamin Hilly.
Lima tahun berselang, PDIP kembali menang. Kala itu, PDIP mengusung Tri Rismaharini-Bambang D.H. Keduanya mendapatkan 358.187 suara (38,53 persen). Mengalahkan empat pasangan lain. Yakni, B.F. Muztadi-Mazlan Mansur, Fandi UtomoYulius Bustami, Arif Afandi-Adies Kadir, serta Fitradjaja Purnama-Naen Soeryono.
Nah, pada 2010, Tri Rismaharini kembali maju. Dia berpasangan dengan Whisnu Sakti Buana. Duet kader PDIP itu tak terbendung. Mereka menang telak atas pasangan Rasio-Lucy Kurniasari. Jumlah suara Risma-Whisnu mencapai 893.097 suara (86,22 persen).
Sekretaris DPC PDIP Baktiono menjelaskan, PDIP tetap menargetkan kemenangan. Meskipun sampai saat ini, calon yang berkontestasi belum ditetapkan. ”Meski belum ada pasangan resmi, kami tetap bekerja,” jelasnya.
Ketua komisi C itu menjelaskan PDIP harus menang. Tujuannya, melanjutkan pembangunan. Menurut dia, sejak kader PDIP menjadi nakhoda, pembangunan Surabaya dirancang dengan baik.
Contohnya, saat era Bambang D.H. Penataan kota berjalan. Taman kota mulai bermunculan. Di bidang inovasi, Baktiono mengatakan bahwa Surabaya merupakan kota pertama yang mencetak e-KTP. Berlanjut di era kepemimpinan Risma. Laju perkembangan kota semakin pesat. Jalan, taman, serta infrastruktur lain ditata dengan baik. Surabaya menjadi kota yang sangat nyaman.
Baktiono optimistis PDIP meraup kemenangan. Sejumlah upaya dilakukan. Diadakan rapat internal. Seluruh kader turun menjalankan kerja-kerja partai. ”Kalau sudah ada calon, langsung dikenalkan. Kami yakin menang,” tegasnya.
PDIP akan menyasar seluruh kalangan. Mulai wong cilik, simpatisan, kaum milennial, hingga parpol. Baktiono mengatakan, saat ini belum ada calon yang mendaftar. Tidak tertutup kemungkinan PDIP mendapatkan dukungan dari partai lain. Berapa persentase kemenangan PDIP? Baktiono belum memastikan. ”Yang penting, kami harus menang,” tuturnya.