Jawa Pos

Dua Pelaku Curanmor Didor

-

GRESIK, Jawa Pos - Pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) masih terus bergentaya­ngan. Tidak ingin para bandit tersebut menebar teror, polisi pun bertindak tegas. Duet maling motor didor. Dua tersangka itu adalah Arifin, 43, warga Jalan dr Wahidin Sudirohuso­do, Kebomas, dan Mahmud, 39, warga Desa Tegarpriya, Geger, Bangkalan.

Sedikitnya dua orang tersebut sudah tiga kali beraksi di wilayah hukum Gresik. Keduanya licin. Untuk mencuri satu sepeda motor matik, hanya dibutuhkan waktu 5 detik. Motor pun amblas. ”Mereka kami beri tindakan tegas dan terukur karena berusaha menyerang saat akan ditangkap,” ujar Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto dengan didampingi Kasatreskr­im Polres Gresik AKP Bayu Febrianto Prayogo di mapolres kemarin (23/7).

Arifin dan Mahmud, kabarnya, terbilang pendatang baru dalam dunia kejahatan. Namun, mereka sudah lihai dalam menggasak motor. Berbekal kunci berbentuk huruf T, keduanya tidak butuh waktu lama untuk mencuri motor sasaran. ”Karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. Menjaga aset dengan baik. Kalau perlu, pakai kunci ganda,” kata alumnus Akpol 2001 itu.

Dua tersangka tersebut sudah menjadi target operasi polisi setelah mencuri motor Honda Beat nopol W 4678 AI milik Dodik Tri Wahyudi, 28. Motor pemuda yang tinggal di Jalan Awikoen Madya Selatan, Gending, Kebomas, itu hilang ketika diparkir di koskosan, Jalan dr Wahidin Sudirohuso­do, Dahanrejo, Kebomas, pada 20 Juli 2020.

Polisi berhasil mengidenti­fikasi pelaku. Pada 21 Juli, tim Resmob Satreskrim Polres Gresik mendapatka­n informasi tentang rencana jual beli motor curian di Surabaya. Jual beli motor itu menggunaka­n sistem cash and delivery (COD). ”Nah, sebelum transaksi, kami gagalkan. Tapi, mereka melawan sehingga diberi tindakan tegas dan terukur untuk melumpuhka­n kedua tersangka itu,” tegas Arief.

Selain Honda Beat, polisi juga mengamanka­n barang bukti motor Suzuki Satria FU nopol S 2644 MK, dua lembar STNK sepeda motor, dan kunci berbentuk huruf T. Di hadapan polisi, Arifin dan Mahmud mengaku belum pernah tertangkap selama beraksi sekitar setahun terakhir. Dalam beraksi, keduanya berbagi tugas. Kadang Arifin berperan sebagai pemetik dan Mahmud bertugas mengawasi kondisi sekeliling.

”Rata-rata kami butuh 5 detik saja untuk mencuri satu motor,” katanya, lalu meringis kesakitan ketika berjalan sambil dipapah petugas.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia